MEROKETKAN BISNIS MELALUI E-MARKETING

Share to :
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Perkembangan proses bisnis tidak dapat dilepaskan dari kemajuan teknologi dan kebudayaan manusia, sehingga menuntut perusahaan untuk memiliki keunggulan kompetitif dalam persaingan bisnis. Perusahaan harus terus mengembangkan strategi-strategi yang dimiliki dalam segala bidang untuk meningkatkan daya saingnya di dunia usaha dijaman modernisasi seperti saat ini.

Dengan latar belakang diatas, Kelompok Kerja Usaha Bersama (POKJA UB) mengadakan seminar Digital Marketing dengan tema “Bagaimana mendatangkan 20 atau lebih prospek potensial setiap hari ke etalase bisnis online anda” pada senin lalu (22/02) di Jakarta. Acara tersebut diikuti sebanyak 50 orang perwakilan pengurus UB. Dalam seminar turut hadir Dewan Panesat DPP LDII Dr. Bambang Kusumanto sebagai pembina POKJA UB, Andri Krisnanto sebagai ketua Pokja UB, dan Wira Pradana sebagai narasumber utama.

Usaha Bersama (UB) merupakan koperasi yang dikelola warga LDII yang tersebar disetiap PC dan PAC LDII di seluruh Indonesia dengan usaha yang beragam. Dengan potensi ini, DPP LDII ingin mengedukasi pengurus UB agar memahami digital marketing yang erat dengan perkembangan teknologi dan informasi. Sehingga bisnis yang dijalankan oleh UB dapat berjalan dan berkembang dengan pesat.

Berdasarkan survei Aliansi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII) sejak tahun 2014 menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan, dimana jumlah pengguna internet pada tahun 2014 sebesar 88,1 juta naik dari tahun sebelumnya sebesar71,2. Keadaan tersebut mendorong pelaku bisnis untuk mengembangkan strategi/inovasi dan mengelola kembali menajemen bisnisnya agar mampu bertahan, berkembang dan bersaing. Wajar jika cara bisnis yang sama tidak bisa diterapkan pada era selanjutnya.

Menurut Bambang Kusumanto, perusahaan gagal bertahan akibat salah tata kelola manajemen dan tidak melakukan inovasi. Ia menjelaskan bahwa konsep dan cara bisnis harus dirubah sesuai dengan tuntutan dunia pasar. Konsep bisnis saat ini sudah berubah dari konsep bisnis profit menjadi konsep bisnis value. Di dalam konsep bisnis value tujuan utama bukan profit, namun bisa memberikan kemanfaatan kepada semua orang bahkan secara tidak langsung. “Meski cost-nya besar akan tetap bertahan karena dibutuhkan masyarakat. Konsep bisnis value contohnya bisnis Microsoft,” jelasnya

“Mengikuti perubahan zaman, konsep bisnis harus berubah. Konsep bisnis konvensional umumnya mencari keuntungan atau profit dan konsep bisnis seperti itu tidak tepat. Untuk memperoleh keuntungan, harga jual dinaikan dan cost-nya ditekan. Konsep bisnis seperti itu akan mengarahkan kita kepada perilaku korupsi dan tindakan curang,” jelasnya

Ia menekankan bahwa pelaku bisnis harus melakukan strategi yang mendukung keberlanjutan usaha, mulai dari status badan hukum, inovasi dalam produksi, sistem peembayaran, sertifikat produk, spesialisasi bisnis, kerjasama tim, bank sebagai pemodal pihak ketiga, dan perusahaan yang go public. “Arah perubahaan kita saat ini pengrus UB tidak berlaku sebagai penjaga toko, tetapi sebagai manajemen korporasi,” ujarnya.

Penerapan Digital Marketing

Wira Pradana selaku narasumber dalam seminar digital marketing memaparkan bahwa teknologi bisa memberikan daya ungkit yang besar dalam bisnis. Terlebih lagi, digital marketing membuat bisnis dikelola lebih efisien. “Uniknya digital marketing tidak memerlukan tempat yang strategis. Minimal tool yang perlu dimiliki seperti website dan minimal dikunjungi 20 orang setiap harinya bisa menghasilkan. Bisnis online sangat luar biasa karena selain efisien waktu, multiplikasinya sangat luar biasa,” jelasnya.

Dalam dunia internet sebagai platform berdirinya digital marketing, ada dua jenis pengguna internet, pertama orang yang membutuhkan sesuatu dan mereka akan mengakses internet untuk mencari jawaban. Kedua adalah orang yang memberikan jawaban bagi orang yang mencari solusi. Wira Pradana menginspirasi peserta agar bisnisnya bisa menjadi solusi bagi orang-orang yang mencari pemecahan masalahnya melalui internet.

Pebisnis bisa memasarkan produknya melalui internet dengan memahami dan menerapkan empat konsep digital marketing, yaitu penentuan keyword produk, penentuan etalase dagang, channel traffic yang lengkap, dan pembuatan konten yang disebarluaskan melalui channel traffic.

“Produk dan ide bisnis harus fokus. Setelah menemukan keyword tentukan etalase dagang kita, dan tentukan channel traffic yang merupakan cara agar orang menemukan etalase anda di dunia maya. Banyak sekali channel traffic seperti media sosial, mesin pencari, dan forum dengan ciri khas beragam. Mulai dari Facebook, Instagram, Kaskus, Google. Agar channel kita bisa berkembang, maka harus ada content creation, atau artikel dan tulisan, gambar atau video,” jelasnya

Ia berharap para peserta bisa mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di UB masing-masing. POKJA UB terus mengedukasi warga LDII khususnya pengusaha agar tidak buta digital marketing. “Pelatihan seperti ini akan diperoleh UB milik warga LDII sehingga bisa mempraktikan digital marketing. Kami sedang mengusahakan bagaimana ekonomi komunitas bisa terangkat, sehingga berpengaruh terhadap UB yang dimiliki warga LDII. Harapan saya pengusaha-pengusaha bisa menjadi pengusaha digital karena tren bisnis sekarang sedang mengarah ke digital,” harapnya.

Wira Pradana juga memperkenalkan situs www.pikub.com yang merupakan situs jejaring jual beli yang merupakan wadah dimana DPP LDII menjadi stakeholder didalamnya. Dengan slogan “Pusat Jual beli Bisnis Online Syariah, Aman, Halal, dan Saling Menguntungkan”. Situs ini bertujuan mempermudah khususnya warga LDII untuk berniaga, pelatihan SDM, hingga lowongan lapangan kerja. (Khoir, Prima, fka/LINES)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram