PENINGKATAN KAPASITAS DA’I SOLUSI ATASI DARURAT MORAL

Share to :
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Indonesia darurat moral!. Hal ini nampaknya sedang menjadi fokus perhatian permasalahan yang dialami bangsa Indonesia, terutama mengenai kekerasan seksual pada anak dengan berbagai motifnya mendatangkan kecemasan bagi semua orang terutama bagi orangtua. Menyikapi hal ini peran orangtua sebagai madrasah pertama bagi anak-anak seringkali belum optimal dalam membentengi dan mengawasi. Hal ini kemudian tak ayal seringkali membutuhkan peran Ulama’/Ustad-Ustadzah dalam membekali generasi muda dalam memberikan pengetahuan agama sebagai perisai dari pengaruh kerusakan moral di zaman akhir ini.

Hal inilah yang mendorong Dewan Pimimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sumatera Barat dalam mengadakan pelatihan bagi Da’i-Da’iyat LDII mengenai teknik dan etika berdakwah pada tanggal 18 Mei 2016 bertempat di Masjid Miftahul Huda, KPIK, Padang. Materi pelatihan langsung disampaikan oleh KH. Ubaidillah Al-Hasaniy, SE. M.Hi dan H. Zaini Ahmadi, S.Pd.I dari Departemen Pendidikan Agama dan Dakwah Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LDII

KH. Ubaidillah Al-Hasaniy menekankan bahwa dalam menyampaikan ceramah para da’i hendaknya dalam menyampaikan dakwahnya dapat memberikan pengaruh yang baik. Sehingga diharapkan syiar yang disampaikan yang sejatinya membawa pesan-pesan kebaikan dapat mengetuk lubuk hati yang terdalam yang selanjutnya dapat membawa perubahan pola pikir, pola hidup dan perilaku seseorang kearah yang lebih baik.

Selanjutnya agar dapat sukses dalam menyampaikan dakwahnya para da’i-da’iyat hendaknya dapat membawakan materi dakwahnya dengan komunikatif sehingga terjalin hubungan timbal balik dengan pendengar. Agar dalam penyampaian materi tidak terkesan monoton para da’i sesekali dapat memberikan intermezzo dengan joke-joke segar, cerita  orang bijak, maupun syairan-syairan yang masih relevan dengan materi yang disampaikan.

Faktor yang menunjang efektivitas dalam berdakwah juga harus menjadi perhatian, antara lain dalam memilih tema agar sesuai dengan situasi dan konteks acara, latar belakang dan tipe pendengar, dan tak kalah pentingnya juga didukung oleh sarana penunjang yang memadai sehingga materi dapat disampaikan dan diterima baik oleh pendengar.

Hal yang tak kalah pentingnya dalam menyampaikan dakwah bagi seorang da’i yang harus diperhatikan adalah etika dalam berdakwah. Penyampaian dakwah rupanya perlu ditunjang dengan penampilan yang baik, yakni dengan berpakaian bersih dan rapi serta menyesuaikan dengan konteks acara dan kearifan lokal pendengar. Sikap yang santun serta memberikan penghormatan kepada figur yang ditokohkan dalam lingkungan sekitar juga menunjukkan kerendahan diri sang penceramah namun tetap berwibawa.

Pesan moral yang diusung oleh seorang da’i hendaknya memberikan ketauladan sosial dengan tetap menghargai perbedaan yang tidak substansial, tidak menyinggung perasaan serta tetap membawa keshalehan sosial. Hal ini sejalan dengan moral dakwah LDII yaitu Green Dakwah yang mengedapankan tujuh hal yakni dakwah yang berpedoman pada Quran dan Hadits, membawa kesalehan sosial, santun, sejuk, toleransi, serta membawa kemaslahatan ummat berwawasan lingkungan dan memperhatikan kesehatan.

Keberhasilan dan kesuksesan seorang penceramah adalah semata-mata kehendak Allah tetapi upaya menyampaikan dakwah yang dapat menyentuh dan mengetuk qalbu merupakan kesungguhan dalam rangka menegakkan dan meluhurkan agama Allah. (ibl)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram