SETIAP PEMIMPIN AKAN DIMINTAI PERTANGGUNGJAWABANNYA, OLEH ALLAH

Share to :
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Pada dasarnya semua hal yang Allah ciptakan tidak tanpa alasan. Apa saja yang Allah ciptakan memiliki maksud dan tujuan tertentu, salah satunya ialah penciptaan manusia. Manusia adalah ciptaan Allah yang paling sempurna. Memiliki akal pikiran dan hawa nafsu, selalu berbuat baik meski terkadang terpengaruh berbuat hal-hal yang terlarang. Itu merupakan bentuk kesempurnaan manusia. Tidak terlepas dari itu semua, menjadi seorang pemimpin juga merupakan tujuan dari penciptaan manusia.

Pemimpin adalah seseorang yang diberi amanah untuk memimpin sekelompok orang yang lebih besar jumlahnya demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Tak hanya sekedar masalah memimpin, lebih dari itu pemimpin harus memiliki jiwa kepemimpinan agar mampu mewujudkan tujuannya menciptakan kehidupan bermasyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera lahir batin.

Taggung jawab seorang pemimpin memiliki keterkaitan yang erat dengan kewajiban yang diembannya. Makin tinggi kedudukannya di masyarakat, makin tinggi pula tanggung jawabnya. Setiap manusia yang menyadari dan memahami betapa urgennya tanggung jawab seorang pemimpin, tidak akan semena-mena terhadap apa yang dipimpinnya dan tidak ada seorangpun mampu melepaskan diri dari tanggungjawabnya. Dia harus benar-benar waspada dan hati-hati, bersikap adil, bijaksana dalam melaksanakan amanahnya karena kelak setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya, oleh Allah.

Setiap manusia adalah pemimpin yang akan ditanya dan harus mempertanggungjawabkan nanti di akhirat setiap hal atas kepemimpinannya. Kelak semua manusia oleh Allah akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa saja yang mereka pimpin. Seorang pemimpin rakyat akan dimintai pertanggungjawaban terhadap rakyatnya. Seorang suami akan dimintai pertanggungjawaban terhadap anak istrinya. Sebaliknya istri akan ditanya tentang rumah suami dan anak-anaknya. Budak yang juga ditanya mengenai harta para tuannya. Sebagaimana dijelaskan dalam hadist-hadist di bawah ini tentang bagaimana setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya, oleh Allah  :

 حَدَّثَنَا عَبْدَانُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ أَخْبَرَنَا مُوسَى بْنُ عُقْبَةَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْأَمِيرُ رَاعٍ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ زَوْجِهَا وَوَلَدِهِ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

Telah menceritakan kepada kami Abdan Telah mengabarkan kepada kami Abdullah Telah mengabarkan kepada kami Musa bin Uqbah dari Nafi’ dari Ibnu Umar radliallahu ‘anhuma, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, beliau bersabda: “Setiap kalian adalah pemimpin. Dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang Amir adalah pemimpin. Seorang suami juga pemimpin atas keluarganya. Seorang wanita juga pemimpin atas rumah suaminya dan anak-anaknya. Maka setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari No. 4801)

 حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالْإِمَامُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى أَهْلِ بَيْتِ زَوْجِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ وَعَبْدُ الرَّجُلِ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ أَلَا فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

Telah menceritakan kepada kami Ismail Telah menceritakan kepadaku Malik dari Abdullah bin Dinar dari Abdullah bin Umar radliallahu ‘anhuma, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Ketahuilah Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang dipimpin, penguasa yang memimpin rakyat banyak dia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya dan isteri pemimpin terhadap keluarga rumah suaminya dan juga anak-anaknya dan dia akan dimintai pertanggungjawabannya terhadap mereka dan budak seseorang juga pemimpin terhadap harta tuannya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadapnya, ketahuilah, setiap kalian adalah bertanggung jawab atas yang dipimpinnya.” (Hr. Bukhari, No. 6605)

٢٥٣٩ – حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ عَنْ مَالِكٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ دِينَارٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالْأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ عَلَيْهِمْ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Maslamah, dari Malik dari Abdullah bin Dinar, dari Abdullah bin Umar bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berkata: “Ketahuilah bahwa setiap dari kalian adalah pemimpin dan setiap dari kalian akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya, seorang pemimpin umat manusia adalah pemimpin bagi mereka dan ia bertanggung jawab dengan kepemimpinannya atas mereka, seorang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan ia bertanggung jawab atas mereka, seorang wanita adalah pemimpin bagi rumah suaminya dan anaknya, dan ia bertanggung jawab atas mereka. Seorang budak adalah pemimpin bagi harta tuannya, dan ia bertanggung jawab atasnya. Maka setiap dari kalian adalah adalah pemimpin yang bertanggung jawab atas kepemimpinannya.” (HR. Abu Daud, No. 2539 )

\ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ أَخْبَرَنَا أَيُّوبُ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ فَالْأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ زَوْجِهَا وَهِيَ مَسْئُولَةٌ وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ أَلَا فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ

Telah menceritakan kepada kami Isma’il telah mengabarkan kepada kami Ayyub dari Nafi’ dari Ibnu Umar, bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggung jawaban. Maka seorang penguasa atas manusia, ia adalah pemimpin bagi mereka dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyatnya. Seorang laki-laki adalah pemimpin bagi keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawaban. Seorang wanita adalah pemimpin bagi rumah suaminya dan ia akan dimintai pertanggungjawaban dan seorang budak adalah pemimpin atas harta tuannya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban. Ketahuilah, setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban.” (HR. Ahmad, No. 4266)

Dari penjelasan beberapa hadist di atas, sangat jelas bahwa kelak pada hari pembalasan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya, oleh Allah SWT. Masih banyak lagi hadist-hadist yang memperkuat sabda nabi di atas. Ada dua sisi berbeda yang akan kita dapatkan dari itu semua. Tergantung sisi mana yang akan kita ambil. Pahala atau dosakah, surga atau nerakakah yang akan kita dapatkan?

Allah menciptakan kita bertujuan untuk memimpin diri kita berbuat hal yang baik dan beribadah kepadaNya. Apakah telah kita cari dan miliki telah didedikasikan kembali untuk beribadah kepada Allah, atau sebaliknya?. Anak, suami/ istri, harta adalah kesenangan semasa hidup di dunia. Adakalanya semua itu menjadi ladang pahala ketika kita bisa mendidik anak-anak kita menjadi anak yang shalih-shalihah, menjadikan istri kita pendamping yang shalihah, bagi istri bisa meramut serta menjaga dengan baik terhadap anak dan harta suami nya, serta harta yang kita dapatkan benar-benar berasal dari cara-cara yang halal dan di ridhoi oleh Allah atau sebaliknya, menjadi bumerang yang bisa menyebabkan kita masuk ke dalam neraka karena ketidakbisaan kita mengarahkan semua itu ke arah yang baik dan diridhoi Allah.

Mari kita lihat ke depan dan kita renungkan, perbaiki diri, koreksi diri. Ada janji Allah yang sangat besar berupa surga, jika kita bisa menjadi pemimpin yang baik bagi diri kita, keluarga kita, harta kita dan rakyat kita. (fka)

Penanggung Jawab Artikel :

Nama : Ust. H. Noer Hidayatulloh (H. Arofah  Almubarok) 

Email : h.noerhidayatulloh354@gmail.com

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram