TAAT SUAMI, SURGA MENANTI

Share to :
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Pernikahan membuat pria dan wanita yang tidak mahrom menjadi mahrom. Pernikahan tidak hanya menyatukan hati dua insan namun juga mempersatukan keluarga keduanya. Pernikahan menjadikan kewajiban taatnya wanita kepada orang tua, berpindah menjadi wajib taat suami. Setiap istri tentulah ingin menjadi istri yang baik bagi suaminya. Namun tidak banyak yang mengetahui caranya, apalagi yang berhasil menjalankannya.

Mari kita simak hadist berikut ini :

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض قَالَ: سُئِلَ النَّبِيُّ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ اَيُّ النّسَاءِ خَيْرٌ؟ فَقَالَ: خَيْرُ النّسَاءِ مَنْ تَسُرُّ اِذَا نظَرَ وَ تُطِيْعُ اِذَا اَمَرَ وَ لاَ تُخَالِفُهُ فِى نَفْسِهَا وَ مَالِهَا. الحاكم فى المستدرك 2: 175

Artinya: Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Nabi SAW ditanya, “Wanita yang bagaimanakah yang paling baik?”. Beliau bersabda, “Sebaik-baik wanita (istri) adalah yang apabila dipandang suaminya menyenangkan, apabila diperintah dia taat dan tidak menolaknya pada dirinya dan hartanya”. [HR. Hakim, dalam Al-Mustadrak juz 2, hal. 175]

Berdasarkan hadist tersebut, wanita yang paling baik adalah wanita yang menyenangkan dipandang suaminya dan selalu taat terhadap apapun perintah suami selagi tidak maksiat. Disambut dirumah oleh istri yang telah rapi dan berhias tentu dapat sedikit melepas lelah suami setelah berkerja seharian. Meskipun baru melihatnya saja sudah menyejukkan mata. Apalagi jika istri sudah mempersiapkan makanan dan minuman yang siap disantap berdua. Meskipun jika istri bekerja, tetaplah menjadi kewajiban utama untuk melayani dan tidak menolak keinginan suami. Tetap harus menyediakan hidangan di meja, baik dengan memasak selepas bekerja atau mungkin hanya dengan menemani suami makan agar tidak hanya ditemani oleh kursi kosong dan  makanan yang hanya dibeli saja.

Taat suami tidak hanya ketika suami ada dirumah. Bahkan ketika jarak memisahkan, bukan berarti kewajiban taat menjadi berkurang. Istri harus menjaga dirinya, menjaga pandangan serta menjaga hartanya selagi suami tidak ada. Begitu pula dengan suami. Sungguh yang demikian adalah ciri istri yang sholehah. Al-Qur’an pun sudah menjelaskannya.

اَلرّجَالُ قَوَّامُوْنَ عَلَى النّسَآءِ بِمَا فَضَّلَ اللهُ بَعْضَهُمْ عَلى بَعْضٍ وَّ بِمَآ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِمْ، فَالصّلِحتُ قنِتتٌ حفِظتٌ لّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللهُ. النسآء:34

Artinya: Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita) karena laki-laki telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang shalihah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, karena Allah telah memelihara (mereka) …. . [QS. An-Nisaa’ : 34]

Demikianlah cara untuk menjadi wanita yang sholehah yaitu taat kepada suami. Lantas apakah balasan yang Allah janjikan? Yaitu Sesuatu yang menjadi harapan anak anak, remaja, dewasa, tua muda, Yaitu surga. Surga yang tak kenal usia, surga yang memenuhi apa yang diminta penghuninya, surga yang menjadi tujuan semua umat manusia. Tidak hanya itu saja, wanita yang taat kepada suaminya akan dapat memasuki surga dari pintu manapun yang dikehendakinya. Sebagaimana diriwayatkan dalam hadist berikut ini:

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ: اِذَا صَلَّتِ اْلمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَ صَامَتْ شَهْرَهَا وَ حَصَّنَتْ فَرْجَهَا وَ اَطَاعَتْ بَعْلَهَا دَخَلَتِ مِنْ اَيّ اَبْوَابِ اْلجَنَّةِ شَاءَتْ. ابن حبان 4: 333

Artinya: Dari Abu Hurairah, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Apabila wanita itu bisa menjaga shalat lima waktu, puasa Ramadhan dan menjaga kemaluannya serta taat kepada suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu manasaja yang ia sukai”. [HR. Ibnu Hibban juz 4, hal. 333]

Sungguh tidak terhingga balasan bagi wanita yang taat pada suaminya. Bagi yang sudah menikah, sudahkah Anda menjadi istri yang taat suami ?

Bagi wanita-wanita yang masih sendiri, siapkah anda menjadi istri yang taat suami ?

Mari perbaiki dan persiapkan diri agar menjadi istri yang taat suami. Mari pantaskan diri menjadi wanita paling baik, wanita sholehah dan wanita penghuni surga. (ash)

Penanggung Jawab Artikel :

Nama : Ust. H. Noer Hidayatulloh (H. Arofah Almubarok) 

Email : h.noerhidayatulloh354@gmail.com

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram