Pasangkayu (23/5). Suasana berbeda tampak di sebuah lapangan sepak bola di Pasangkayu pada Minggu pagi (11/5). Di tengah semilir angin pesisir dan rerumputan yang mulai mengering, puluhan pria berusia di atas 35 tahun berlari mengejar bola. Bukan demi gelar juara, melainkan demi semangat kebersamaan dan mempererat tali silaturahim.
Mereka adalah tim Old Star LDII Pasangkayu, tim sepak bola yang dibentuk oleh Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Meski usia mereka tak lagi muda, semangat mereka justru menggelora. Mengenakan seragam hijau muda yang selaras dengan warna bendera organisasi, para pemain menunjukkan bahwa semangat kekeluargaan bisa hidup dalam setiap gerakan.
“Ini tentang menjaga silaturahim dengan cara yang menyenangkan,” ujar Lukman Efendi, Ketua DPD LDII Pasangkayu yang juga menjadi kapten tim. Wajahnya tampak berseri usai pertandingan, meski timnya hanya menempati posisi kedua.
Menurut manajer tim, Bisri Remba, tim Old Star terbentuk dalam waktu kurang dari sebulan. Namun semangat kebersamaan dinilai mampu menutupi berbagai kekurangan teknis. “Kami tidak menyangka bisa sampai ke final. Tapi itulah kekuatan dari semangat kolektif,” katanya sambil tertawa ringan di pinggir lapangan.
Turnamen ini sendiri diselenggarakan oleh Forum Sepak Bola Generasi Indonesia (Forsgi) Pasangkayu. Meskipun baru pertama kali digelar, acara ini langsung menarik perhatian masyarakat dan berlangsung meriah, seolah sudah menjadi ajang tahunan.
“Ini bukan sekadar pertandingan sepak bola, tapi pertemuan lintas usia. Sebuah cara untuk menyatukan kembali semangat muda dalam tubuh yang menua,” ucap salah seorang penonton.
Forsgi berencana menjadikan turnamen ini sebagai agenda rutin. Sementara itu, tim Old Star LDII Pasangkayu telah menyatakan kesiapan untuk terus berpartisipasi. Bagi mereka, kemenangan sesungguhnya bukan di papan skor, melainkan dalam menjaga hubungan yang hangat dan mengalahkan batasan usia.
“Ini pertandingan melawan waktu,” seloroh seorang penonton dan barangkali itu benar. Karena di tengah dunia yang semakin cepat, para old star ini memberi pelajaran berharga, bahwa kebahagiaan bisa sesederhana bermain bola dan tertawa bersama sahabat lama. (Mahar Prastowo).
Oleh: korlip ? (contributor) / FF (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng