Pemuda LDII Ngestiharjo Gagas Bank Sampah

Share to :
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

 

Bantul (30/6). Pemuda LDII Ngestiharjo menginisiasi kegiatan Bank Sampah sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan. Kegiatan yang digelar pada Sabtu (14/6) ini bertujuan mengelola sampah anorganik seperti plastik, kertas, kardus, dan logam agar memiliki nilai guna dan ekonomi.

Salah satu Penggerak Pemuda LDII Ngestiharjo, Desi menjelaskan, bahwa Bank Sampah ini bukan hanya sekadar pengumpulan sampah, tetapi juga sebagai upaya menyadarkan masyarakat akan pentingnya lingkungan yang bersih, sehat, dan rapi.

“Kami membantu masyarakat dalam pengolahan sampah dengan menyediakan tempat pengumpulan sampah anorganik yang memiliki nilai ekonomis,” ujarnya.

Ia pun mengajak masyarakat untuk mulai membiasakan diri memilah sampah dari sumbernya. “Mari bersama-sama membudayakan pemilahan sampah dari rumah tangga. Ini akan mempermudah proses pengolahan, mengurangi pencemaran lingkungan, dan menciptakan peluang ekonomi dari sampah,” jelas Desi.

Sampah yang telah dikumpulkan oleh warga selanjutnya diangkut menggunakan mobil pick-up untuk dijual ke pengepul. Hasil dari penjualan ini dapat menjadi tambahan kas kegiatan sosial maupun pemberdayaan remaja.

Ketua PAC LDII Ngestiharjo, Miftah, menyampaikan apresiasinya kepada generasi muda atas inisiatif dan semangat dalam menjaga lingkungan. “Alhamdulillah, kami sangat bangga dan bersyukur atas langkah nyata muda-mudi LDII Ngestiharjo. Kegiatan ini patut dijadikan teladan,” ungkapnya.

Miftah berharap, program Bank Sampah ini tidak hanya menjadi program sesaat, tetapi terus berlanjut dan berkembang di masa mendatang. “Pengelolaan sampah yang baik adalah bentuk ibadah dan wujud rasa syukur kita kepada Allah. Ini bukan hanya soal kebersihan, tetapi juga tentang tanggung jawab sosial dan keberlanjutan lingkungan,” tambahnya.

Dengan gerakan ini, PAC LDII Ngestiharjo mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk tidak lagi mencampur sampah basah dan kering, serta turut ambil bagian dalam menciptakan lingkungan yang bersih, rapi, dan sehat.

 

 

Oleh: obeng (contributor) / Riska Sabillah (editor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram