Metro (17/7). Festival Anak Sholeh (FAS) 2025 yang digelar DPD LDII Kota Metro tidak sekadar menjadi ajang kompetisi religius, tetapi juga wujud nyata visi besar regenerasi anak bangsa secara terencana. Dengan tema “Regenerasi Bukan Ditemukan, Tapi Diciptakan: Mewujudkan Metro Kota Cerdas, Religius, dan Berbudaya”, acara ini memberi napas baru bagi pendidikan karakter anak sejak usia dini.
Tema ini mengandung pesan mendalam, generasi berkualitas tidak hadir begitu saja, tetapi dibentuk melalui pendidikan yang berkesinambungan sejak dini. Wali Kota Metro, Bambang Iman Santoso, saat membuka acara menegaskan bahwa regenerasi adalah hasil dari proses yang terarah.
“Kita tidak sedang menunggu datangnya generasi unggul. Kita harus menciptakannya, membentuknya, membinanya sejak dini,” tegasnya.
Bambang juga menyampaikan, visi Kota Metro sebagai Kota Cerdas, Religius, dan Berbudaya hanya dapat terwujud jika fondasinya dibangun melalui pembinaan anak-anak.
Ketua DPD LDII Kota Metro, H. Muhadi, menambahkan bahwa seluruh rangkaian kegiatan FAS dirancang untuk memperkuat nilai-nilai Qurani dan membentuk karakter Generasi Penerus.
“Generasi Qurani yang cerdas dan berakhlak tidak datang tiba-tiba. Mereka dibentuk melalui keteladanan, kebiasaan baik, dan pendidikan yang menyenangkan,” ujarnya.
FAS 2025 diikuti 750-an anak usia TPA dan SD binaan LDII se-Kota Metro. Mereka berkompetisi dalam berbagai cabang lomba seperti Cerita Islami, Dai Cilik, Qiroat, Adzan, LCT, hingga Materi Kelas. Selain itu, tersedia pula wahana edukatif seperti mewarnai, menulis Arab, permainan Ranking 1, dan lainnya, semuanya memiliki nilai pembelajaran positif.
Lebih dari sekadar lomba, FAS menjadi ajang interaksi yang mempertemukan orangtua, guru, tokoh masyarakat, dan pemerintah dalam semangat yang sama. Kehadiran Wali Kota Metro, unsur Forum Koordinasi Daerah (Forkopimda), Komandan Kodim 0411, Kepala Kemenag, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Anggota DPRD, hingga camat dan lurah setempat, menunjukkan dukungan penuh bagi pembinaan generasi Qurani.
Acara ditutup dengan doa yang dipimpin Kepala KUA Metro Timur, H. Subandi, seraya berharap kegiatan ini membawa berkah dan dampak positif bagi masyarakat.
FAS 2025 membuktikan bahwa membentuk generasi unggul bukan sekadar wacana. Tema “Regenerasi Bukan Ditemukan, Tapi Diciptakan” telah diimplementasikan secara nyata melalui pendidikan dini yang berkualitas, menyenangkan, dan berlandaskan nilai-nilai Islam.
Oleh: Romdan M Ubaidilah (contributor) / Riska Sabilah (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng