Padang (5/9). Musyawarah Daerah (Musda) VI LDII Kota Padang yang digelar di Komplek Pondok Pesantren Miftahul Huda, KPIK, Koto Tangah, Padang, resmi menetapkan dr. H. Muhammad Iqbal, Sp. B, FICS sebagai Ketua terpilih periode 2025–2030. Terpilih aklamasi, Iqbal menegaskan komitmennya untuk memfokuskan program kerja pada penguatan sumber daya manusia (SDM) profesional religius yang juga mengimpelmentasikan nilai-nilai ABSSBK di ranah Minang, guna mendukung terwujudnya Kota Padang yang madani, cerdas, kreatif, maju, dan sejahtera.
Usai ditetapkan sebagai ketua, Iqbal menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT serta terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh seluruh peserta Musda VI. Ia menegaskan, amanah tersebut merupakan tanggung jawab bersama yang harus dipikul secara kolektif. “Amanah ini tidak bisa saya jalankan sendiri. Saya berharap dukungan penuh dari seluruh jajaran pengurus, dewan penasehat, dan warga LDII di Kota Padang,” ungkapnya.
Iqbal menjelaskan, arah kebijakan kepengurusan yang dipimpinnya akan difokuskan pada tiga bidang utama, yakni penguatan pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan ekonomi. Menurutnya, ketiga bidang itu merupakan kunci dalam membentuk SDM profesional religius yang dapat berkontribusi nyata bagi pembangunan daerah.
“Generasi muda LDII harus dibekali ilmu pengetahuan, keterampilan, dan akhlakul karimah. Dengan demikian, mereka tidak hanya siap bersaing di dunia kerja, tetapi juga menjadi agen perubahan yang membawa nilai-nilai religius dalam kehidupan bermasyarakat,” paparnya.
Selain pendidikan, Iqbal menekankan pentingnya memperluas dakwah bil hal atau dakwah melalui perbuatandw. Ia menilai, LDII Kota Padang harus terus mengembangkan kegiatan sosial yang bermanfaat, mulai dari pelayanan kesehatan, pendidikan berbasis pesantren, hingga program peduli lingkungan.
“LDII harus hadir memberi manfaat bagi masyarakat luas, bukan hanya internal warga LDII. Dengan begitu, keberadaan kita bisa benar-benar dirasakan dalam upaya membangun Kota Padang yang lebih religius dan sejahtera,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Iqbal juga menyoroti pentingnya kolaborasi dengan pemerintah daerah, ormas, dan elemen masyarakat lainnya. Menurutnya, LDII Padang harus menjadi mitra strategis dalam menghadirkan solusi untuk berbagai persoalan umat. “Kita tidak bisa bekerja sendiri. Sinergi adalah kunci untuk menghasilkan kontribusi yang lebih besar,” tegasnya.
Tak hanya itu, ia juga memberi perhatian khusus pada peran generasi muda di era digital. Iqbal mendorong pemuda LDII agar mampu memanfaatkan teknologi dengan bijak, kreatif, dan produktif. “Anak-anak muda kita harus menjadi digital talent yang kompeten, sehingga mampu bersaing sekaligus menyebarkan nilai-nilai kebaikan di ruang digital,” tambahnya.
Dalam sambutannya, Iqbal menekankan pentingnya keterbukaan dan komunikasi dalam kepemimpinan. Ia berharap setiap pengurus dan anggota berani menyampaikan masukan demi perbaikan organisasi. “Kalau di tengah perjalanan saya salah langkah, saya siap ditegur. Komunikasi yang baik adalah kunci menjaga soliditas,” katanya.
Ia juga mengingatkan bahwa kepemimpinan di LDII bukanlah tempat mencari keuntungan pribadi, melainkan wadah untuk berkorban dan mengabdi. “Kita semua harus berkorban untuk kemajuan LDII. Inilah wujud pengabdian kita dalam menjaga organisasi agar terus berkembang,” jelasnya.
Di akhir sambutannya, Iqbal mengajak seluruh jajaran pengurus dan warga LDII Kota Padang untuk menjaga semangat kebersamaan dalam menjalankan amanah organisasi. “Dengan niat ikhlas, kerja sama yang solid, dan doa bersama, insyaAllah LDII Padang bisa menjadi teladan dalam membangun masyarakat profesional religius,” pungkasnya.
