Padang (19/10). Ratusan pesilat putri dari berbagai ranting Persinas ASAD se-Kota Padang menampilkan performa terbaik dalam ajang Pasanggiri Putri Persinas ASAD Kota Padang 2025. Acara digelar dengan penuh semangat kebersamaan dan sportivitas pada minggu (19/10) di GSG Ponpes Miftahul Huda Padang.
Ajang festival pasanggiri ini menjadi momentum penting dalam memperkuat peran remaja putri sebagai generasi tangguh, berkarakter kuat, dan berakhlak mulia. Selain menampilkan aspek teknik dan keindahan gerak, kegiatan ini juga menanamkan nilai-nilai sportivitas, disiplin, serta persaudaraan antarpesilat.
Pembina Persinas ASAD Kota Padang H. Afrizal Yaman, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar kompetisi, melainkan wadah pembentukan karakter dan kepribadian. “Mari kita kedepankan kerukunan dan kekompakan diantara sesama pesilat. Saya harap kedepan semakin banyak remaja putri yang menertibkan latihan silat, sehingga semakin kuat benteng moral dan penjagaan diri mereka,” ujar Afrizal.
Ia juga menegaskan komitmen pengurus Persinas ASAD dalam menyelenggarakan acara ini sebagai wadah pembelajaran dan silaturrahim. “Menang atau kalah bukan tujuan utama. Yang lebih penting adalah jiwa persaudaraan, kejujuran, dan semangat menjaga budaya luhur bangsa,” ujarnya tegas.

Sementara itu, Ketua Persinas ASAD Kota Padang, Heri Herwanto, menekankan bahwa kemenangan bukanlah segalanya. “Juara adalah penghargaan atas upaya dan jerih payah, tetapi itu bukan segalanya. Hikmah kebersamaan yang kita rasakan hari ini jauh lebih berharga, karena menjadi bagian dari pembentukan karakter generasi penerus dan ekspresi kebudayaan,” tutur Heri.
Suasana kompetisi berlangsung meriah dengan dukungan warga persinas ASAD se Kota Padang. Para srikandi silat tampil penuh percaya diri, menampilkan keindahan jurus, ketepatan teknik, dan filosofi bela diri yang menggambarkan perpaduan antara ketangguhan dan keanggunan perempuan.
“Melalui festival ini, Persinas ASAD berupaya menumbuhkan rasa percaya diri, kesehatan jasmani, dan semangat pantang menyerah di kalangan pesilat putri,” tambah Heri.
Pasanggiri Putri Persinas ASAD Kota Padang 2025 menghadirkan sepuluh kontingen ranting Persinas ASAD termasuk santri putri dari ponpes Miftahul Huda. Heri juga menegaskan komitmen organisasi dalam melestarikan budaya bangsa melalui seni bela diri.
“Silat adalah warisan leluhur, dengan melestarikan silat serta turut memperkuat sinergi antara masyarakat dan lembaga pendidikan dalam membina remaja putri akan mewujudkan generasu yang kuat, santun, dan berakhlak mulia,” pungkasnya.
Di akhir kegiatan, acara ditutup dengan doa dan rasa syukur serta membawa pulang bukan hanya medali dan piala, tetapi juga semangat persaudaraan dan nilai-nilai luhur pencak silat yang menjadi identitas bangsa Indonesia. (Nisa)