
Gorontalo (21/12). DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Gorontalo mendorong penguatan peran perempuan melalui kegiatan pembinaan yang disampaikan Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga, Dr. Sri Yulianty Mozin, S.T., MPA., pada Minggu (16/11) pukul 09.00–12.00 WITA di Villa Putih, kawasan Pantai Botubarani, Gorontalo.
Dalam pembinaannya, Dr. Sri Yulianty Mozin menekankan pentingnya silaturahim sebagai fondasi penguatan persaudaraan dan solidaritas perempuan lintas komunitas. “Silaturahim itu jembatan kebaikan. Di dalamnya ada ketulusan, saling mendoakan, saling menguatkan, dan saling menopang,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa perempuan memiliki peran strategis sebagai pilar keluarga dan masyarakat. Menurutnya, penguatan silaturahim akan berdampak langsung pada kualitas generasi mendatang. “Perempuan adalah pilar keluarga dan masyarakat. Ketika kita menjaga silaturahim, sesungguhnya kita sedang memperkuat sendi-sendi kebaikan untuk masa depan,” lanjutnya.
Dr. Sri Yulianty juga menyoroti pentingnya perempuan membangun jejaring yang sehat di tengah dinamika sosial saat ini. “Perempuan perlu saling mendukung, menjaga komunikasi yang harmonis, dan membangun jejaring positif. Silaturahim menjadi ruang berbagi pengalaman dan memperluas wawasan,” jelasnya.
Kegiatan tersebut diikuti perwakilan berbagai organisasi perempuan di Provinsi Gorontalo, di antaranya Aisyiyah, Wahdah Islamiyah, Majelis Taklim Nurul Haq, Majelis Taklim Khairun Niswah, The Mom’s Smantiq Gorontalo Angkatan 93, serta POSMA. Pertemuan berlangsung dalam suasana hangat dan penuh kebersamaan. Para peserta menyambut positif kegiatan tersebut dan berharap pembinaan serupa dapat dilaksanakan secara berkelanjutan. Mereka menilai kegiatan ini mampu memperkuat persatuan, meningkatkan literasi keagamaan, serta mendorong kontribusi nyata perempuan dalam pembangunan daerah.
DPW LDII Provinsi Gorontalo menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan ruang kolaborasi yang inklusif, agar perempuan dari berbagai komunitas dapat bersinergi, saling menguatkan, dan menjadi agen kebaikan di tengah masyarakat.
Oleh: Sri Yulianty Mozin (contributor) / Nisa Ulkhairiyah (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng