Dalam Musyawarah Nasional IV Persinas ASAD hari kedua (7/5) yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Minhajurosyidin, Pondok Gede, sepakat memilih kembali Brigadir Jenderal (Purn) Agus Susarso sebagai ketua umum ASAD untuk melanjutkan kembali program kerjanya sepanjang 2015-2020.
Munas yang bertemakan ‘Melalui Gerakan Pencak Silat, Kita Tingkatkan Partisipasi Gerakan Pemuda Dalam Membangun Bangsa’ diharapkan pengurus yang terpilih untuk periode selanjutnya dapat membawa kepengurusan lebih baik di masa depan.
Dalam sambutannya Agus Susarso menyatakan Munas ASAD 2015 bertujuan untuk menyempurnakan, mengubah, dan menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Persinas ASAD 2015 – 2020. Dan selanjutnya, Munas ASAD memiliki tugas untuk menyusun komposisi kepengurusan Persinas Asad untuk periode 2015-2020.
“Terpilihnya saya kembali sebagai ketua umum Persinas ASAD sebenarnya merupakan refleksi atau pengamatan terhadap kinerja kepengurusan ASAD yang lalu. Kalau mereka memilih ulang, artinya mereka setuju terhadap apa yang sudah kami laksanakan bersama selama ini,” ujar Agus Susarso
Sebagai organisasi pencak silat yang sedang berkembang dan memiliki kontribusi bagi pembangunan nasional, Persinas ASAD menghadapi banyak tantangan terutama masalah SDM yang mumpuni. Menurut Agus Susarso, prioritas utama Persinas ASAD waktu pertama kali berdiri adalah melakukan pencitraan. Sebagai organisasi yang baru berdiri, tidak banyak orang yang mengenalnya. “Pencitraan yang dilakukan salah satunya dengan mendekati induk organisas seperti Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) dan mitra yang lain. Tahapan tersebut dilanjutkan dengan peningkatan manajemen dan kualitas atlet,”ujar Agus Suarso.
Menurut Agus, kualitas perguruan silat itu tegantung pada sejauh mana kualitas SDM. Salah satu yang menyertifikasi pelatih, mulai dari tingkat kabupaten sampai internasional, demikian halnya dengan wasit dan juri. Persinas ASAD membutuhkan wasit juri yang tersebar dari tingkat provinsi sampai kabupaten/ kota dengan kualitas mumpuni. “Kami memberikan pelatihan kepada pelatih (TOT), wasit, dan juri. Tentu hal ini untuk menjamin kelancaran dalam pertandingan dan bagi pelatih sendiri mampu memberikan dan membina apa yang dibutuhkan oleh atlet,” tegas Agus Suarso.
Tidak semua provinsi memiliki pelatih yang rata. Maka dengan adanya TOT bisa meratakan kualitas pelatih. Ditanya mengenai soal generasi muda, Agus Suarso berujar bahwa dalam memperbaiki dan membina generasi muda harus sungguh-sungguh. “Jika mereka besar tanpa pembekalan yang cukup itu berbahaya. Persinas ASAD merasa memiliki andil untuk membentuk generasi masa depan yang cinta terhadap tanah air,” tegas Agus. Dalam kurikulum Persinas ASAD, terdapat sinergi program dengan LDII dan mitra lainnya. Kurikulum Persinas Asad dibentuk berdasarkan tahapan masa anak-anak hingga usia dewasa.
“Harapan saya ke depannya, pembentukan generasi muda harus dimulai dari keluarga, komunitas, dan lingkungan. Generasi muda bagi Persinas ASAD tidak hanya pandai bela diri tetapi harus memiliki jiwa yang baik,” ujar Agus Susarso. (fka)