Tanah Laut (12/6). Perolehan belasan medali emas yang diraih oleh atlet Persinas ASAD Tanah Laut (Tala) Kalimantan Selatan tidak lepas dari peran pelatih profesional yang didatangkan oleh Pengurus Kabupaten Persinas ASAD Tala. Hadi Purnomo Rosyidi, pemuda berusia 27 tahun asal Jombang, Jawa Timur, adalah pelatih nasional tingkat muda (III) dan terdaftar sebagai anggota TENOR (Tenaga Keolahragaan) KEMENPORA-RI.
Hadi mengawali karirnya sebagai atlet Persinas ASAD, dengan pengalaman selama 10 tahun di dunia Persinas ASAD hingga saat ini. Ia pernah menjadi atlet berprestasi di tingkat provinsi di Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Sumatera Selatan. Kepiawaiannya sebagai pelatih pun membuahkan hasil gemilang. Dalam waktu relatif singkat, hanya 11 bulan melatih atlet Persinas ASAD di Tala, Hadi berhasil menghasilkan belasan medali emas. Total medali yang diraih selama 11 bulan melatih adalah 11 medali emas, 3 medali perak, dan 2 medali perunggu dari 8 pesilat di 8 event mulai tingkat kecamatan hingga nasional.
Pria lajang yang hobi berkelana ke berbagai daerah ini membagikan tipsnya saat melatih atlet Persinas ASAD. Menurut Hadi, untuk menjadi atlet berprestasi, kunci utamanya adalah latihan yang disiplin dan sungguh-sungguh. Latihan harus dilakukan berbulan-bulan sebelum pertandingan dimulai. Tips ini juga diterapkan Hadi saat menjadi pelatih di Wakatobi, Sulawesi Tenggara beberapa tahun lalu.
Mengapa Hadi mau menjadi pelatih Persinas ASAD di Tala? Hadi mengaku ingin membuktikan bahwa Persinas di Tala pun mampu berprestasi asal dilatih dengan benar. Ia ingin mengabdikan dirinya untuk mencetak atlet berprestasi. “Saya melihat atlet berprestasi dari Kalsel, khususnya Tala, masih sangat minim. Maka saya pun bertekad untuk membantu mencetak atlet berprestasi di Tala. Alhamdulillah hasilnya sudah kelihatan. Belasan medali emas berhasil diraih dalam waktu kurang dari satu tahun,” ungkap Hadi.
Hadi berharap prestasi ini dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan. “Karena dengan prestasi yang bagus, akan menjadi perantara untuk karir yang bagus pula ke depannya. Tidak sedikit atlet berprestasi yang saat ini menjadi TNI Polri lewat jalur prestasi. Bahkan ada yang menjadi PNS juga,” sebutnya.
Oleh: Anton Kuswoyo (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng