Perubahan fashion dunia kini mengalami revolusi, hal ini dapat dibuktikan dengan kehadiran busana-busana muslimah yang turut meramaikan dunia fashion. Tidak hanya sekedar menutup aurat, kini busana muslimah dirancang sedemikian inovatif. Sehingga menjadi suatu trand fashion yang membuming. Salah seorang warga LDII turut mewarnai industri fashion, karyanya yang inovatif turut meramaiakan dunia fashion baik dalam negeri maupun mancanergara.
Kini penampilan menjadi hal yang sangat penting khususnya pada dunia kerja, perusahaan atau instansi pemerintah menjadikan penampilan yang menarik menjadi suatu syarat jika ingin bekerja pada suatu instansi. Penampilan jaga merupkan tuntutan seseorang agar dapat membawa nama baik perusahaan atau instansi pemerintah. Hal ini yang menjadi target para desainer muslimah untuk selalu memutar otak sehingga menghasilkan desain-desain baju muslim yang inovatif. Tidak lepas dari tutunan penampilan yang menarik, busana muslimah pada dasarnya merupakan suatu keharusan dan kewajiban yang harus wajin dipakai/digunakan oleh seorang muslimah karena menutup aurat merupakan perintah agama dan tidak ada dispensasi untuk hal ini.
Aprilia CollectionSalah satu desainer muda yang merupakan warga LDII yang turut meramaikan dunia fashion muslimah pada saat ini adalah Islamia Aprilia. Desain yang dimiliki olehnya memiliki ciri-ciri khusus antara lain elegan, romantik namun sederhana. Desainer muda yang kini memulai karirnya melalui sosial media. Dia menjalankan bisnis fashion bersama kakak perempuannya Irma Nurul Hakim, yang juga seorang desainer. Mia adalah panggilan akrab dari Islamia Aprilia, lebih dahulu meluncurkan brand “Aprilia Collection” dan merilis Aprilia Blazeria pada Indonesia Fashion Week 2014 lalu.
Untuk menciptakan daya tarik dalam segi fashion, mia melalukan metamorfosa dalam perancangan desain baju muslimah. Yang selama ini dikhetahui Mia selalu menampilkan koleksi berwarna pastel lembut, kini pada Indonesia Fashion Week (IFW) 2015 dia menggambil tema The Royal Dresses. Ide ini terilhami dari kemewahan bangunan-bnagaunan yang bernuansa Islami seperti Masjidil Haram, Makkah. Ide itu ia aplikasikan pada lima rancangan busana andalannya yang menggunakan bahan sifon dan tulle dengan gradasi hitam, emas, putih, dan hijau pastel.
Pencapaian karir Mia pada saat ini adalah desain yang ia buat telah lima kali terdaftar sebagai participant pada kegiatan pergelaran busana terbesar se-Indonesia ini. “Ajang fashion ini sangat berarti bagi saya, karena hal ini meupakan pencapaian prestasi sekaligus mepromosikan dan mengenalkan brand yang saya usung”. Ujar Mia
Keluarga Desainer Fashion
Tidak hanya Mia yang turut meramaiakan perhetan fashion tahun ini, namu ketiga kakak perempuannya, Irma, Intan dan Andini juga turut mewarnai perhelatan akbar ini. Ketiganya memiliki brand andalan dengan dominasi warna pastel namaun memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Mocca by Irma Hakim“Mocca by Irma Hakim” merupakan brand yang dimiliki oleh Irma Nurul Hakim, pada pada perhelatan IFW 2015 ini, desainer muda ini meluncurkan produk busana muslim ynag bernama bernama cushy shawl. Rancangan ini memakai bahan dasar ceruti dan kaos. Keunggulan busana ini adalah menggunakan inner (dalaman) sehingga mudah dipakai dan dapat dikreasikan sesuai keinginan pemakai. Rancangan Irma ini ditujukan kepada para wanita karir. Ciri-ciri busana yang diusung oleh Irma menggunakan kombinasi warna dark-bright berbahan dasar sifon, rancangan Irma ini sangat dan mengutamkan kenyamanan para pemakainya. Rancangan busana busana ready to wear ini menjadi pembeda dari rancangan busana muslim lainnya.
Andinara Collection
Fokus dan detail dan kualitas desain merupakan pembeda yang dimiliki oleh Andini Risky Aulia, yang akrab dipanggil Andina. Andina dalam mendesai busana muslim cenderung menggabungkan rok yang berbahan sifon atau celana bahan yang memiliki potongan yang sangat unik dal lapang dengan blus atau vest berbahan brokat dan scarf bewarna gelap. Ciri-ciri inilah yang yang mengidentifikasi bahwa busana yang bertemakan “Pretty, Classy, Fantasy” yang terinspirasi dari era victoria, old school serta vintage yang berkelas membedakan desain Andina dengan ketiga saudaranya, Untuk produk desainnya Andina mengusung brand yang bernama “Andinara”
Pada kegiatan yang digagas oleh APPMI (Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia), untuk pertama kalinya bagi Intan mengikuti pergelaran fashion. Pemilik brand fashion “Intan Fahilla” memiliki ciri khas karakter sesuai kebutuhan para ibu muda. pada rancanagannya Intan meluncurkan desain “Femme in Calm” yang mengutamakan syar’I namun tetap modis. Melalui rancangannya Intan memanjakan para muslimah dengan cara mendesain suatu busana, sehingga seorang muslimah tidak perlu khawatir dengan lekuk tubuhnya, sebab rancangan yang dibuat oleh Intan memakai potongan yang longgar sehingga rancangannya lebih kasual namun tetap menggunakan warna pastel pada rancangannya.
Intan FahillaIa memiliki suatu mindset untuk berani mewujudkan fashion yang sesuai dengan yang diinginkan dan disenangi. Selain itu dukungan keluarga sangat berarti bagi Intan, karena seluruh keluarganya selalu mendukung dan memiliki hobi yang sama dengan Intan.
Lewat IFW, Busana Muslim Mendunia
Gaya berbusana muslimah yang terkesan tua kita mulai berevolusi, sehingga busana tersebut terlihat lebih elegan dan tentunya membuat muslimah tetap bernampilan anggun dan tetap bernuansa Islam. Hal ini menjadi awal kemunculan era desainer busana muslim dan para desainer ini dituntut untuk selalu mengeluarakan kreasi dan ide-ide kreatif.
Perhelatan Indonesia Fashion Week 2015 menjadi momentum yang luar biasa bagi para desainer busna muslim. Karena kegiatan ini menandakan bahwa muslim telah mendunia. Pada kegiatan kali ini, penilaian yang dilakukan terdiri dari beberapa kriteria tertentu antara lain : keunikan produk, pengemasan, manajemen bisnis serta sumber daya desainer. Diharapkan momentum ini dapat meningkatkan produk potensi ekspor.
Momentum yang luar biasa ini, dilirik oleh Pemerintah Indonesia untuk menargetkan Indonesia sebagai centra mode dunia untuk busana muslim pada tahun 2020. Industri mode menjadi suatu penyumbang produk domestik bruto kedua terbesar setelah kuliner. Pemerintah yakin prdosen busana muslim sudah memiliki strategi-strategi tertentu dan menyiapakan brand mereka untuk mampu bersaing secara global. (agl/LINES SUMBAR)