Dibuka Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat, LDII Gelar Webinar Pemberdayaan Wanita

Share to :
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Jawa Barat (27/3) – DPW LDII Provinsi Jawa Barat mengadakan webinar Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga dengan mengusung tema “Peran Ibu Dalam Meningkatkan Kesehatan Fisik, Psikis, dan Spiritual Keluarga di Masa Pandemi secara daring yang diikuti seluruh DPD Kota/Kab se-Jawa Barat, Sabtu (27/3/2021).

Acara ini secara resmi dibuka Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat, Athalia Praratya Ridwan Kamil. Kegiatan ini dilaksanakan secara semi-daring dengan studio utama Gedung Sekretariat DPW LDII Jawa Barat, Jatinangor-Sumendang, dengan diikuti sekitar 2.500 peserta yang tersebar di 247 studio di Indonesia hingga luar negeri.

“Tema webinar ini untuk menyentuh masyarakat, terutama para ibu dan perempuan. Pembinaan generasi penerus dalam tri sukses yaitu alim faqih, berakhlakul karimah dan mandiri, salah satunya dalam bidang keputrian yang disampaikan melalui pengajian remaja mengenai hak dan kewajiban remaja, juga kegiatan usia nikah yang membahas hak dan kewajiban seorang istri dengan mengkaji kitabu nikah, hingga pembinaan menuju pernikahan,” ujar Ketua DPW LDII Provinsi Jawa Barat, Dicky Harun, saat memberi sambutan.

Pemahaman dan pengetahuan melalui webinar seperti ini diharapkan memberikan manfaat bagi para wanita dan pasangannya dalam kehidupan sehari – hari. Terutama peran ibu dan perempuan dalam kehidupan berkeluarga. “Pentingnya peran perempuan sebagai sentral utama dalam ketahanan keluarga yang berdampak besar pada ketahanan nasional. Perempuan di dalam masa pandemi memiliki peran penting dalam meningkatkan kesehatan fisik, psikis, dan spiritual religius dalam keluarga,” urainya.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat, Athalia Praratya Ridwan Kamil mengatakan, bahwa masih ada isu yang mengira bahwa LDII ini eklusif. Namun, kenyataannya LDII banyak memberikan kegiatan positif yang berdampak langsung dengan masyarakat. “LDII bukan organisasi yang eklusif dilihat bagaimana kekompakkannya menghadirkan sebuah kiprah yang sudah dirasakan oleh masyarakat,” tegasnya.

Menurut Athalia, kekayaan alam yang ada di Jawa Barat sangat banyak, termasuk banyaknya sumberdaya manusia. Jumlah penduduk perempuan lebih banyak dari penduduk laki laki. Kondisi ini dapat memberikan dampak baik dengan pengelolaan maksimal. “Bumi Pasundan diciptakan saat Tuhan sedang tersenyum. Kita harus mendorong peran perempuan di dalam keluarga, masyarakat, negara dan agama itu menjadi suatu hal yang komplit untuk di lakukan secara maksimal untuk perempuan,” urainya.

Menurut data DP3AKB Jabar, sebaran Covid-19 per 25 maret 2021 terkonfirmasi 243.749 jiwa yang terpapar dan 3.013 jiwa yang meninggal. Sumbangan ini berasal dari semua klaster, termasuk klaster keluarga. Sehingga peran perempuan sangat penting untuk mempersiapkan apabila kondisi keluarga terdampak dan harus siap untuk membantu perekonomian dalam keluarga. Pandemi yang berkepanjangan memunculkan berbagai masalah di semua sektor, mulai dari sektor ekonomi, sosial budaya, kesehatan hingga sektor pendidikan.

Ketidakjelasan kapan pandemi akan berakhir menimbulkan tantangan baru dalam mempertahankan kesejahteraan keluarga. Hal tersebut tak lepas dari peranan ibu dalam rumah tangga. “Beban ganda bagi perempuan menjadi berlipat-lipat. Karena dia selain menjadi penguatu keluarga, dia juga harus menjadi penguat bagi dirinya sendiri, karena dia juga terkadang stress menghadapi kondisi seperti ini”, lanjutnya. Pentingnya peranan ibu dalam keluarga menjadi perhatian khusus yang harus yang perlu dikaji secara keseluruhan. Bagaimana tidak, selain harus menjaga kesehatan keluarga, ibu juga harus memastikan pendidikan anaknya berjalan dengan baik, terlebih saat pandemi ini, pembelajaran dialihkan secara daring yang tentunya memerlukan peran ekstra bagi ibu saat mendidik anaknya dirumah.

“Peranan ibu dalam keluarga meningkat luar biasa di masa pandemi, selain harus memastikan keluarga tetap sehat, juga harus memastikan mereka mampu belajar secara maksimal, apalagi banyak perempuan yang harus bekerja baik bekerja di luar rumah maupun bekerja di rumah dalam membantu ekonomi keluarga”, tambahnya.

Berbagai masalah baru yang timbul dalam keluarga pada masa pandemi dikeluhkan banyak ibu yang memikul peranan yang begitu besar dalam keluarga. 3 peran yang dipikul oleh ibu dalam membina keluarga yakni meningkatkan Kesehatan fisik, psikis dan spiritual bukanlah hal yang mudak untuk dilakukan. Tek heran, sebagian besar ibu rumah tangga cenderung mengalami stres saat pandemi. “Jadilah seorang ibu dan perempuan yang bahagia, karena kita menjadi seorang ibu dan perempuan yang bahagia, InsyaAllahkeluarga kita akan bahagia, teman dan sekeliling kita akan Bahagia, karena dari kebahagiaan kita akan terpancar kebahagiaan orang lain”, tutupnya (Fadel/FF Lines).

 

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram