Dalam kegiatan buka bersama itu Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) membahas persoalan ummat yang tengah dihadapi bangsa Indonesia bersama Wakil Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain dan Wakil Ketua PP Sarekat Islam Nurhadi.
DPP LDII yang diwakili oleh Ketua DPP LDII Chriswanto Santoso, Iskandar Siregar, Sekretaris DPP LDII Hasyim Nasution, Rioberto Sidauruk dan Sarji Faisal.
Ketua DPP LDII Chriswanto Santoso mengatakan momen bulan Ramadhan merupakan ajang untuk mempererat tali silaturahim dengan bebagai tokoh masyarakat, agama, pemerintahan, LSM, dan media.
“Salah satu tujuannya adalah untuk berbagi informasi dan pengalaman yang bisa bermanfaat untuk masing-masing pihak sekaligus bisa saling koordinasi dan sinergi dalam merawat umat,” ujarnya.
Chriswanto Santoso juga menyampaikan rencana Rakernas LDII yang akan diselenggarakan pada Oktober mendatang. Dalam perjalanannya berbagai program yang telah dilakukan dan ada sedang berjalan
Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain berbagi informasi seputar polemik mulai dari daftar dai yang dikeluarkan Kementerian Agama yang menjadi polemik di masyarakat. Kondisi perekonomian dalam negeri, BPJS syariah, hingga dinamika politik di tahun politik ini.
“Mengenai BPJS Syariah, ada yang belum terpenuhi yaitu adanya bank BUMN yang syariah. Dalam artian bank BUMN syariah itu memang milik pemerintah,” kata dia.
Menurut dia keberadaan bank syariah ini harus terus didorong sehingga program BPJS Syariah ini dapat dijalankan.
“Mudah-mudahan tahun ini atau tahun mendatang sudah bisa terwujud. Kalau sudah ada bank syariah itu, insya Allah BPJS Syariah bisa berjalan,” ujar Tengku Zulkarnain.
Sementara Wakil Ketua PP Sarekat Islam Nurhadi menjelaskan perkembangan Syariat Islam dan dinamika politik Islam di tanah air,
“Ormas Islam perlu memperhatikan ekonomi umat. Untuk itu, antar ormas Islam perlu bersatu untuk pemberdayaan ekonomi umat,” ujar Nurhadi.