DPP LDII Hadiri Upacara Peringatan Hari Pancasila Secara Daring

Share to :
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

 

 

DPP LDII mengikuti upacara peringatan hari lahir Pancasila secara daring. Acara diadakan di Istana Bogor 1 Juni 2020. Acara tersebut bertema Pancasila Dalam Tindakan Melalui Gotong Royong Menuju Indonesia Maju. Foto: Rio Sidauruk

Jakarta (2/6). DPP LDII menghadiri upacara secara daring, peringatan Hari Lahir Pancasila 2020. Acara tersebut dilaksanakan secara daring pada masa pandemi Covid-19. Upacara tersebut digelar pada Senin (1/6) pagi dan diikuti oleh peserta secara daring. Tayangan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila tersebut disiarkan melalui akun channel Youtube Sekretariat Negara.

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin hadir dalam upacara peringatan itu. Jokowi mengikuti upacara dari Istana Bogor, Jawa Barat, sementara Kyai Ma’ruf Amin dari kediamannya di Jakarta Pusat. Kemudian, hadir pula Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi serta jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju antara lain menteri yang hadir ialah Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy. Tampak pula Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Ketua DPR Puan Maharani juga mengikuti upacara peringatan tersebut.  

Upacara dilaksanakan tidak lebih dari 30 menit. Para pejabat negara Republik Indonesia “menghadiri” upacara daring (online) dari lokasi berbeda. Dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila itu, Ketua MPR Bambang Soesatyo membacakan teks Pancasila dari ruangan pimpinan MPR. Sementara Ketua DPR RI Puan Maharani membacakan teks Pembukaan UUD 1945 dari ruang pimpinan DPR.

Diakhiri Menko PMK Professor Muhadjir membacakan doa. Ditengah itu kolom percakapan digital (digital chat) di sisi kanan tampilan diramaikan absensi para Aparatur Sipil Negara dari seluruh Indonesia, masyarakat umum dan Organisasi Kemasyarakatan termasuk dari DPP LDII “dihadiri” Sekretaris DPP LDII Rio Sidauruk yang menulis, “Selamat Hari Pancasila (DPP LDII)”.  

Dalam amanat Presiden Presiden Jokowi pada upacara peringatan Hari Lahir Pancasila, Jokowi mengatakan bahwa pandemi Covid-19 yang melanda saat ini menguji daya juang, pengorbanan, dan kedisiplinan bangsa Indonesia. Wabah ini juga menguji ketenangan dalam mengambil kebijakan yang cepat dan tepat dan Pancasila ibarat bintang yang menjadi pemersatu bangsa dalam melewati ujian itu. “Dalam menghadapi ujian tersebut, kita bersyukur bahwa Pancasila tetap jadi bintang penjuru untuk menggerakan kita semua,” ucap PresidenJokowi.

“Juga menggerakan rasa kepedulian kita untuk saling berbagi,” imbuhnya. Pancasila pun memperkokoh persaudaraan dan kegotongroyongan bangsa untuk meringankan beban masyarakat. Selain itu, menumbuhkan daya juang rakyat Indonesia untuk mengatasi kesulitan dan tantangan yang sedang dihadapi. Presiden Jokowi menyebutkan, nilai-nilai luhur Pancasila harus dihadirkan secara nyata dalam kehidupan.

“Pancasila harus terus jadi nilai yang hidup dan bekerja dalam kehidupan kita. Nilai yang bekerja dalam kebijakan dan keputusan pemerintah. Nilai yang hidup terus bergelora dalam semangat bangsa indonesia,” tutur Presiden Jokowi.  Presiden juga meminta agar seluruh elemen bangsa memperkuat persatuan, mengajak penyelenggara negara untuk melayani masyarakat tanpa membeda-bedakan.

Tahun keempat Hari Lahir Pancasila yang diperingati tiap 1 Juni dan diputuskan menjadi hari libur nasional. Presiden Joko Widodo, pada 2016, mengeluarkan keputusan bahwa 1 Juni ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila secara nasional. Tahun ini menjadi tahun keempat peringatan Hari Lahir Pancasila. 

Penetapan itu dilakukan setelah lebih dari 70 tahun Indonesia merdeka. Penetapan itu tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016. Keputusan itu secara resmi ditandatangani Presiden Jokowi di hadapan tokoh nasional saat kegiatan peringatan pidato Bung Karno di Bandung. Keputusan tersebut sekaligus melengkapi Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2008 yang telah menetapkan 18 Agustus 1945 sebagai Hari Konstitusi. (r10)    

Oleh: Rio Sidauruk (contributor) / Ludhy Cahyana (editor)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram