
——————–
Bengkulu (3/12). DPW LDII Provinsi Bengkulu menggelar pengajian muda-mudi pada Minggu (21/9) di Studio Utama. Kegiatan ini diikuti pemuda-pemudi LDII dari berbagai daerah, baik secara luring maupun daring.
Ketua panitia menyampaikan bahwa keberhasilan penyelenggaraan pengajian ini merupakan rahmat sekaligus tantangan. “Di era modern penuh godaan, generasi muda berkarakter luhur sangat dibutuhkan. Dalil-dalil agama harus menjadi pedoman agar generasi tidak mudah tergoda, terjerumus dalam pelanggaran syariat, kerusakan moral, dan kemaksiatan,” ujarnya.
Pengajian diawali dengan kajian tafsir Al-Quran oleh Hero Tukiman. Ia menekankan pentingnya ilmu dan pemahaman agama sebagai benteng utama bagi generasi. “Alim atau berilmu akan menumbuhkan rasa takut kepada Allah, kesadaran akan keagungan-Nya, serta motivasi untuk taat. Sedangkan faqih atau memahami agama adalah anugerah yang membimbing kita dalam setiap keputusan hidup,” jelasnya.
Ia mengutip QS. Fatir ayat 28 yang menegaskan bahwa orang-orang berilmu adalah mereka yang paling takut kepada Allah.
Sesi berikutnya diisi Rian Budi Permana yang membawakan kajian hadist bertema “Ilmu dan Harta, Kompas Kehidupan Anak Muda”. Ia menjelaskan empat tipe manusia dalam memaknai ilmu dan harta:
- Berilmu dan berharta: Ideal, karena harta digunakan untuk kebaikan dan dakwah.
- Berilmu tapi tidak berharta: Niat baik tetap dicatat sebagai pahala.
- Berharta tapi tidak berilmu: Rentan terjebak gaya hidup hedonis dan konsumtif.
- Tidak berilmu dan tidak berharta: Paling merugi, miskin akal dan hati.
Ia juga memberikan lima hikmah praktis bagi anak muda: berhenti dari budaya FOMO, menjadi influencer kebaikan, menjadikan ilmu sebagai filter hidup, mengendalikan harta dan gaya hidup, serta memperbaiki niat.
“Generasi alim dan faqih bukan hanya selamat dari fitnah akhir zaman, tetapi juga siap menyongsong masa depan yang cemerlang,” tambahnya.
Kegiatan ditutup dengan nasihat dari Dewan Penasihat (Wanhat) DPW LDII Provinsi Bengkulu, Sutrisno. Ia menekankan pentingnya membentuk karakter pemuda yang CERDAS: cekatan, energik, rajin, dermawan, amanah, dan semangat.
“Rasulullah mengajarkan bahwa orang yang cerdas adalah mereka yang selalu mengoreksi dirinya sendiri. Jadilah pemuda yang berilmu, berakhlak, dan siap menjadi generasi penerus umat,” tutupnya.
Oleh: S09TRI.Bengkulu9 (contributor) / Riska Sabilah (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng