Hal yang Mengeraskan Hati

Share to :
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Banyak hal-hal yang dapat mengeraskan hati manusia. Jika hati sudah terlanjur keras, maka untuk melembutkannya bukanlah pekerjaan yang mudah. Bahkan bagi sebagian orang itu lebih berat dikerjakan ketimbang pekerjaan lain.

Apa yang meyebabkan kerasnya hati?

Diantaranya sering tidak mendengarkan nasihat atau ceramah agama, kurangnya beribadah, terlalu banyak makan, terlalu banyak tertawa, terlalu banyak berkutat dengan hal keduniaan sehingga melupakan kewajiban untuk bekal di akhirat.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُكْثِرُوا الْكَلَامَ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللَّهِ فَإِنَّ كَثْرَةَ الْكَلَامِ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللَّهِ قَسْوَةٌ لِلْقَلْبِ وَإِنَّ أَبْعَدَ النَّاسِ مِنْ اللَّهِ الْقَلْبُ الْقَاسِي

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Janganlah kalian banyak bicara tanpa berdzikir kepada Allah, karena banyak bicara tanpa berdzikir kepada Allah membuat hati menjadi keras, dan orang yang paling jauh dari Allah adalah orang yang berhati keras.” (HR. Tirmidzi)

Hati yang keras dapat terjadi karena kemaksiatan yang dilakukan secara terus menerus, hati yang mengeras itu bisa menjadi salah satu tanda bahwa ia memiliki banyak penyakit hati, sehingga Allah menutup hatinya untuk hal-hal kebaikan.

Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam dan apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan dan apabila ia kembali maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutup hatinya, dan itulah yang diistilahkan “Ar Raan” yang Allah sebutkan: {kallaa bal raana ‘alaa quluubihim maa kaanuu yaksibuun} (Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka) (QS. Al Muthaffifin: 14). (HR. Tirmidzi)

Akibat secara nyata yang dapat dirasakan ketika hati sudah keras adalah sulitnya dalam menghafalkan Al-Qur’an. Apabila seseorang ingin hafalannya kuat, maka hindari penyakit hati salah satunya berbuat maksiat. Sebab Al-Qur’an yang suci wadahnya adalah hati. Sedangkan sesuatu yang putih tidak mungkin bercampur dengan sesuatu yang hitam.

Itulah beberapa hal yang bisa membuat hati keras dan seharusnya dihindari. Agar tidak menyebabkan munculnya beberapa penyakit hati seperti sombong, riya’, keras kepala dan penyakit hati lainnya. Hal ini tentu tidak mudah dihindari. Berdasarkan hadits dibawah ini ada ganjaran yang didapat jika kita memiliki penyakit tersebut :

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ الْجَنَّةِ كُلُّ ضَعِيفٍ مُتَضَاعِفٍ لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللَّهِ لَأَبَرَّهُ أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ النَّارِ كُلُّ عُتُلٍّ جَوَّاظٍ مُسْتَكْبِرٍ

Dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda: “Maukah kalian aku beritahu penduduk surga? Yaitu setiap orang yang lemah dan diperlemah. Sekiranya ia bersumpah atas nama Allah pasti Allah akan mengabulkannya, Maukah kalian aku beritahu penghuni neraka? Yaitu Setiap orang yang keras (hati), congkak dan sombong.” (HR. Bukhari)

Solusi

Apa yang harus lakukan jika sudah terlanjur melakukan atau terbiasa atau bahkan sudah digerogoti penyakit hati? Ada beberapa cara agar terhindar dari hal yang mengeraskan hati. Seperti memperbanyak bersyukur dan segera melakukan kebaikan terhadap sekitar.

Di sisi lain, Al-Qur’an juga dapat menjadi obat daripada hati. Menjadikan Al-Qur’an sebagai kebiasaan dapat membuat hati menjadi tenang, sehingga diri bisa fokus untuk selalu mengingat kepada Allah. Orang yang khusyu’ dan taat kepada Allah ialah orang yang memiliki hati yang bersih, tulus dan yakin bahwa pertemuan dengan Allah dan akan kembali kepada Allah adalah benar (haq). (Faza/LINES Sumatera Barat)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram