Segala hal yang baik bisa jadi tidak baik ketika ada kesalahan dalam prosesnya. Seperti halnya si hijau selada, sayuran sehat yang sering dijadikan lalapan atau teman makan pecel lele dan nasi goreng ini bisa malah menimbulkan penyakit. Berbeda dengan sayuran lain, selada tidak pernah dimasak karena setelah dimasak rasanya menjadi agak liat. Selada berbatang rendah dengan posisi daun mudah meyentuh tanah. Hal ini memungkinkan telur cacing dengan mudah menempel pada helaian daun selada kemudian masuk ke dalam tubuh.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Verdira Asihka, S.Ked terhadap selada yang dijual di pasar tradisional dan pasar modern di Kota Padang, menghasilkan kesimpulan yang cukup mengejutkan. Terdapat telur cacing pada 73% selada yang dijual di pasar tradisional dan 40% selada yang dijual di pasar modern. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Jenis telur cacing yang paling banyak ditemukan adalah telur Ascaris lumbricoides atau cacing gelang.
Penyakit cacing boleh dikatakan bukanlah penyakit sederhana jika dibiarkan terlalu lama. Penyakit ini dapat mengakibatkan penurunan kondisi kesehatan, gizi dan produktivitas penderita sehingga secara ekonomi banyak menyebabkan kerugian, karena adanya kehilangan karbohidrat, protein dan darah yang pada akhirnya dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia. Akibat pada anak dapat menimbulkan gangguan tumbuh kembang dan penurunan konsentrasi belajar sehingga akan mempengaruhi peran anak sebagai penerus bangsa.
Salah satu hal yang dapat kita lakukan untuk menghindari penyakit cacing adalah dengan memastikan kebersihan selada yang kita konsumsi. Meskipun selada yang kita beli terlihat bersih dan segar bahkan dibeli di pasar modern dengan kemasan tertutup, hal ini tidak menjamin bebas dari telur cacing. Mencuci selada yang benar yaitu dengan menggunakan air mengalir, bukan dengan cara mencelupkan selada ke dalam ember berisi air. Pencucian selada dengan air mengalir dapat menghilangkan telur cacing yang menempel pada daun selada sebanyak 94%. Mari hidup sehat, diawali dengan memastikan kebersihan apa yang kita konsumsi.(ash)
Jurnal terkait dapat diunduh di: http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/183/178
