IBU, RIDHO MU ADALAH SURGAKU

Share to :
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Ibu, tiga huruf yang menjelaskan sosok yang sangat mulia, tangguh, kuat, sabar dan penuh kasih sayang. Sembilan bulan ia mengandung. Rasa sakit yang hadapi, demi menanti kehadiran buah hatinya di dunia ini. Ia lahirkan dan membesarkan kita dengan cinta dan kasih sayang.

Deraian air mata ia cucurkan, ketika kita mendurhakainya dan membuat ia kecewa. Tak sadarkah kita, ia lah sosok yang membesarkan, menjaga dan mendidik hingga saat ini. Apakah ini balasan yang pantas engkau dapatkan. Ibu Maafkan aku..

Engkau lahirkan buah hatimu kedunia ini dengan sejuta harapan dan anganmu, engkau berikan sebuah nama dan nama itu adalah doamu. Engkau sertakan aku pada setiap doamu. Bagaimana aku harus membalas semua jasamu? Tak lain dengan cara berbakti kepada mu. Dalam Riwayat hadist dijelaskan :

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi Shalallahu ‘alaihi Wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi Shalallahu ‘alaihi Wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)

Berjuta kasih sayang dan kebaikan seorang ibu berikan kepada kita. Sebagai seorang anak, begitu wajib kita membalas semua kebaikan dan kasih sayang yang telah ia berikan. Allah mengingatkan kita sebagai hambanya untuk berbuat baik terhadap orang tua. Seperti yang tertulis dala Al-Qur’an Surat Luqman Ayat 14 :

وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْناً عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

“Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”

Dan Al-Qur’an Surat Al-Ahqaaf Ayat 15 :

وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَاناً حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهاً وَوَضَعَتْهُ كُرْهاً وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْراً حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحاً تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo’a: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridho. berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.”

Berbuat baik kepada ibu merupakan suatu bentuk ibadah dan kewajiban seorang anak. Berbakti kepada ibu merupakan jalan menuju surga. Raihlah ridho orang tua kita dengan cara berbakti kepadanya. Sudakah kita saat ini telah membalas semua jasannya? Hormatilah kedua orang tuamu, muliakanlah mereka, berikan mereka kebahagiaan dan jadilah anak yang sholeh. Sebab dengan cara ini lah kita mendapatkan ridho Allah, dalam sebuah hadist dijelaskan :

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ : رِضَا الرَّبِّ فِي رِضَاالْوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَلَدِ

“Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, ia berkata, “Ridho Allah tergantung ridho orang tua dan murka Allah tergantung murka orang tua.“ (Adabul Mufrod no. 2. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan jika sampai pada sahabat, namun shahih jika sampai pada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam)

Berbakti dan berbuat baik kepada Ibu adalah ibadah yang paling disukai Allah. Jangan sampai kita sebagai seorang anak mendurhakai mereka. Jangan sampai menyakiti hati dan perasaan orang tua. Karena jika sampai orang tua kita sakit hati atas sikap dan perbuatan kita, lalu ia mendoakan kejelekan maka Allah akan mengabulkan doa tersebut. Hal ini dijelaskan dalam HR. Bukhari :

ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ، لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ: دَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ.

“Ada tiga do’a yang dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala yang tidak diragukan tentang do’a ini: (1) do’a kedua orang tua terhadap anaknya, (2) do’a musafir-orang yang sedang dalam perjalanan-, (3) do’a orang yang dizhalimin.” (Hasan : HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 32, 481/Shahiih Al-Adabil Mufrad no. 24, 372).

Kewajiban kita sebagai hamba Allah adalah berbakti kepada orang tua, dengan berbakti kepada orang tua maka kita akan mendapatkan ridhonya. Doa-doanya akan selalu mengiringi kehidupan kita. Dengan demikian rahmat dan pertolongan Allah akan senantiasa menyertai kita.

Jangan sampai membuat orang tua mu bersedih, jangan sampai keburukan yang terucap didalam doanya. Karena Allah SWT, selalu mendengarkan dan mengabulkan doa seorang Ibu. Railah ridho Allah melalui ibumu dan railah surgamu melalui ridho Allah dan Ibumu. (agl)

Ibu kuucapkan Selamat hari Ibu. Terima kasih atas segalah jasa dan kasih sayangmu yang bergitu mulia dan besar yang tidak akan pernah bisa ku balas. Terima kasih Ibu..

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram