INI YANG DIKERJAKAN NABI MUHAMMAD SEBELUM PERGI SHOLAT JUM’AT

Share to :
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Hari Jum’at adalah hari yang sangat diagungkan bagi seluruh umat muslim di seluruh penjuru dunia. Sangat banyak keutamaan yang ditawarkan oleh Allah SWT di hari tersebut. Sebab banyak dan besarnya keutamaan di hari tersebutlahmenjadi sebuah tuntutan bagi setiap umat muslim untuk mempelajari dan mengamalkan amalan yang ditunjukkan oleh nabi Muhammad SAW agar amal kita tidak sia-sia dan mendapatkan catatan pahala disisi Allah.

Namun fenomena yang terjadi di kalangan masyarakat masa kini, masih banyak masyarakat yang belum mengamalkan amalan sunnah Nabi Muhammad SAW dan justru kerap mengabaikan bahkan menutup keberadaan amalan sunnah Nabi di hari Jum’at tersebut.

Maka dari itu tidak ada ruginya jika kita membaca dan mempelajari beberapa amalan sunnah atau adab sebelum mendatangi sholat jum’at yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Beberapa amalan dan adab tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Mandi

Mandi yang dimaksudkan di sini adalah mandi yang besar yaitu membasuh seluruh anggota badan dari atas kepala sampai kaki. Hal ini dikenal dengan mandi junub.

Pernyataan atas dijelaskan di dalam sebuah hadist yang diriwayatkan dari Salman Al-Farisiy yang mana Nabi bersabda :

عَنْ سَلْمَانَ اْلفَارِسِيّ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ص: لاَ يَغْتَسِلُ رَجُلٌ يَوْمَ اْلجُمُعَةِ وَ يَتَطَهَّرُ مَا اسْتَطَاعَ مِنْ طُهْرٍ وَ يَدَّهِنُ مِنْ دُهْنِهِ اَوْ يَمَسُّ مِنْ طِيْبِ بَيْتِهِ ثُمَّ يَخْرُجُ فَلاَ يُفَرّقُ بَيْنَ اثْنَيْنِ ثُمَّ يُصَلّى مَا كُتِبَ لَهُ ثُمَّ يُنْصِتُ اِذَا تَكَلَّمَ اْلاِمَامُ اِلاَّ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَ بَيْنَ اْلجُمُعَةِ اْلاُخْرَى.

“Dari Salman Al-Farisiy, ia berkata : Nabi SAW bersabda, “Tidaklah seseorang mandi pada hari Jum’at, bersuci semaksimalnya, lalu memakai minyak rambut, atau minyak wangi keluarganya, kemudian keluar dan tidak memisahkan antara dua orang (yang duduk), lalu ia shalat yang telah ditetapkan untuknya, kemudian ia diam ketika khathib berkhutbah, melainkan diampuni dosanya antara Jumat itu dan Jum’at yang lain”. [HR. Bukhari juz 1, hal. 213]

Akan tetapi bagi setiap umat muslim yang tidak memungkinkan untuk mengerjakan mandi junub melainkan hanya mandi biasa, maka tidak ada dosa baginya. Berpatok pada sebuah hadist yang diriwayatkan dari Zuhriy yang mana Nabi bersabda :

عَنِ الزُّهْرِيّ قَالَ طَاوُسٌ قُلْتُ ِلابْنِ عَبَّاسٍ ذَكَرُوْا اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: اِغْتَسِلُوْا يَوْمَ اْلجُمُعَةِ وَ اغْسِلُوْا رُءُوْسَكُمْ وَ اِنْ لَمْ تَكُوْنُوْا جُنُبًا وَ اَصِيْبُوْا مِنَ الطّيْبِ. قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ اَمَّا اْلغُسْلُ فَنَعَمْ وَ اَمَّا الطّيْبُ فَلاَ اَدْرِي. البخارى 1: 213

“Dari Zuhriy ia berkata, Thawus berkata : Aku menanyakan kepada Ibnu ‘Abbas, (karena) orang-orang menyebutkan bahwasanya Nabi SAW bersabda, “Mandilah pada hari Jum’at, siramlah kepala kalian walaupun kalian tidak junub, lalu pakailah minyak wangi”. Ibnu ‘Abbas menjawab, “Tentang mandi, memang benar. Adapun tentang memakai minyak wangi, aku tidak tahu”. [HR. Bukhari juz 1, hal. 213]

2. Siwakan

Siwakan adalah membersikan gigi dengan menggunakan kayu siwak yang bertujuan untuk membersihkan gigi dan menghilangkan bau mulut. Di zaman sekarang ini masyarakat dalam membersihkan gigi dan menghilangkan bau mulut menggunakan sikat gigi dan pasta. Menyikat gigi bisa dilakukan berulang kali dalam sehari semalam, termasuk menjelang berangkat jum’atan. Ini adalah satu amalan sepele yang mendatangkan pahala apabila dikerjakan. Dengan menyikat gigi sebelum berangkat jum’atan agar orang yang duduk bersebelahan atau ketika berbicara dengan orang lain, tidak terganggu dengan bau mulut kita.

Rasulullah salallahu’alaihi wassalam bersabda :

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لَوْلاَ اَنْ اَشُقَّ عَلَى اُمَّتِى اَوْ عَلَى النَّاسِ َلاَمَرْتُهُمْ بِالسّوَاكِ مَعَ كُلّ صَلاَةٍ. البخارى 1: 214

“Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Sekiranya tidak akan memberatkan ummatku atau memberatkan manusia, tentu aku perintahkan untuk bersiwak pada setiap akan shalat”. [HR. Bukhari juz 1, hal. 214]

3. Memakai pakaian yang dikhususkan

Memakai pakaian yang dikhususkan disini bukanlah harus selalu memakai pakaian yang baru setiap jum’atan melainkan bagi kita setiap umat muslim setidaknya memiliki baju yang khusus atau bagus dan pantas digunakan untuk menlaksanakan sholat jum’at.

Rasulullah salallahu’alaihi wassalam bersabda :

عَنِ عَبْدِ اللهِ ابْنِ سَلاَمٍ اَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ عَلَى اْلمِنْبَرِ فىِ يَوْمِ اْلجُمُعَةِ: مَا عَلَى اَحَدِكُمْ لَو اشْتَرى ثَوْبَيْنِ لِيَوْمِ اْلجُمُعَةِ سِوَى ثَوْبَى مِهْنَتِهِ. ابن ماجه 1: 348

“Dari Ibnu Salam, bahwasanya ia mendengar Rasulullah SAW bersabda di atas mimbar pada hari Jum’at. “Apa kesulitannya salah seorang d iantara kalian apabila membeli dua pakaian yang ia pakai untuk hari Jum’at, selain dari pakaian yang ia pakai untuk kerja/harian”. [HR. Ibnu Majah juz 1, hal. 348]

عَنْ عَائِشَةَ اَنَّ النَّبِيَّ ص خَطَبَ النَّاسَ يَوْمَ اْلجُمُعَةِ فَرَأَى عَلَيْهِمْ ثِيَابَ النّمَارِ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَا عَلَى اَحَدِكُمْ اِنْ وَجَدَ سَعَةً اَنْ يَتَّخِذَ ثَوْبَيْنِ لِجُمُعَتِهِ سِوَى ثَوْبَيْ مِهْنَتِهِ. ابن ماجه 1: 349

“Dari ‘Aisyah bahwasanya Nabi SAW berkhutbah di hadapan orang-orang pada hari Jum’at, lalu beliau melihat orang-orang memakai pakaian loreng (yang biasa untuk kerja). Maka Rasulullah SAW bersabda, “Apa kesulitannya seorang diantara kalian kalau mempunyai kelonggaran untuk menggunakan dua pakaian untuk shalat Jum’at, selain pakaian hariannya ?”. [HR. Ibnu Majah juz 1, hal. 349]

4. Memakai wangi-wangian

Wewangian disini bisa apa saja yang penting bisa mewangikan badan seseorang. Perihal wewangian ini dijelaskan dalam sabda Nabi yang diriwayatkan oleh ‘Amr bin Sulaim Al-Anshariy :

عَنْ عَمْرِو بْنِ سُلَيْمٍ اْلاَنْصَارِيُّ قَالَ: اَشْهَدُ عَلَى اَبِى سَعِيْدٍ قَالَ: اَشْهَدُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ ص قَالَ: الْغُسْلُ يَوْمَ اْلجُمُعَةِ وَاجِبٌ عَلَى كُلّ مُحْتَلِمٍ. وَ اَنْ يَسْتَنَّ وَ اَنْ يَمَسَّ طِيْبًا اِنْ وَجَدَ. البخارى 1: 212

Dari ‘Amr bin Sulaim Al-Anshariy, ia berkata : Saya menyaksikan Abu Sa’id, ia berkata : Aku menyaksikan Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Mandi pada hari Jum’at itu wajib atas setiap orang yang telah bermimpi, menggosok gigi dan memakai wewangian, jika ada”. [HR. Bukhari juz 1, hal. 212] (int)

Penulis: Ustz. Intan Komala Sari

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram