Kulon Progo (3/3). DPD LDII Kulon Progo berkomitmen melestarikan lingkungan dengan mengadakan “Sosialisasi Kampung Proklim Kembang”, di Dusun Kembang, Jatimulyo, Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, DIY, pada Rabu (26/2).
Kegiatan tersebut dibuka oleh Kepala Dukuh Kembang, Sarijo, yang menekankan pentingnya kesadaran kolektif dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Ketua DPW LDII DIY, Atus Syahbudin yang telah berpengalaman mendampingi Proklim Sangurejo hingga saat ini berproses menuju Proklim Lestari, menjelaskan bahwa Kampung Proklim merupakan upaya adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim yang melibatkan berbagai tindakan konkret untuk menghadapi pemanasan global.
“Melalui Proklim, kita berupaya menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan sekaligus melakukan mitigasi guna mengurangi risiko bencana akibat perubahan iklim,” ujar Atus, yang juga merupakan dosen Fakultas Kehutanan UGM tersebut.
Sosialisasi ini dihadiri oleh sekitar 30 peserta dari berbagai unsur masyarakat, seperti Badan Permusyawaratan Kalurahan (BPKal), ketua kelompok tani, Karang Taruna, RT, RW, ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Kelompok Wanita Tani (KWT), tokoh masyarakat, Linmas, serta pengelola Obyek Wisata Kedung Pedut. Dari jajaran pengurus harian DPD LDII Kulon Progo, turut hadir Wasito, Pandaya, Sudiyana, Agus Imam S., dan Mujimin, yang memberikan dukungan terhadap program ini.
Dalam paparannya, Atus menyoroti potensi besar Dusun Kembang yang kaya akan vegetasi, keanekaragaman hayati, serta hasil perkebunan dan peternakan. Ia menekankan pentingnya konservasi tanah dan air, optimalisasi pekarangan untuk budidaya sayur-mayur serta tanaman herbal, serta pemanfaatan energi terbarukan seperti lampu tenaga surya.
“Sumber daya yang kita miliki harus dikelola dengan bijak agar tetap berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas,” jelasnya.
Isu pengelolaan sampah juga menjadi perhatian utama dalam sosialisasi ini. Program “Jugangan ing Omah” dan “Jugangan ing Masjid” diharapkan mampu mengurangi sampah plastik serta meminimalisasi kebiasaan membakar sampah yang berdampak buruk bagi lingkungan.
Selain aspek lingkungan, kesehatan masyarakat juga menjadi bagian dari inisiatif Kampung Proklim Kembang, termasuk penerapan gaya hidup sehat, olahraga, serta perhatian terhadap kesehatan ibu dan anak, khususnya dalam upaya pencegahan stunting.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian lingkungan semakin meningkat. Kepala Dukuh Kembang, Sarijo, menyatakan dukungan penuh terhadap program ini dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kulon Progo dalam mewujudkan Kampung Proklim yang berkelanjutan.
Oleh: Andhika Widiasto (contributor) / FF (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng