Jalin Silaturahim dan Sinergi, LDII DIY Kunjungi PW Muhammadiyah

Share to :
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

 

Yogyakarta (11/6). DPW LDII Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersilaturahim ke kantor Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah di Yogyakarta, pada Selasa (7/6). Kunjungan tersebut sebagai penguatan hubungan dan peningkatan sinergi antara dua organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam tersebut di wilayah DIY.

Rombongan yang dipimpin Ketua DPW LDII DIY Atus Syahbudin tersebut, diterima oleh Ketua PW Muhammadiyah DIY H. Gita Danu Pranata. Ia didampingi beberapa Wakil Ketua, Sekretaris H. Sukiman serta Wakil Bendahara Dede Haris Sumarno.

Dalam kesempatan itu, Atus memaparkan delapan bidang pengabdian DPP LDII. Delapan program yang merupakan hasil Rakernas 2018 tersebut meliputi keagamaan, kebangsaan, pendidikan, pangan dan lingkungan hidup, ekonomi syariah, kesehatan alami, energi baru dan terbarukan (EBT), serta pemanfaatan teknologi digital.

Ia juga menyampaikan bahwa LDII merencanakan kunjungan studi banding dan sinergi antar ormas Islam. LDII berharap dapat bekerja sama dalam membentuk kurikulum dan tata pamong dengan Madrasah Mualimin/Mualimat dan Muhammadiyah Boarding School (MBS).

“Kerja sama tersebut akan ditindaklanjuti Biro Pendidikan Umum dan Pelatihan (PUP) bersama Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) dan Pondok Pesantren Pelajar dan Mahasiswa (PPPM),” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua PW Muhammadiyah DIY, Tasman Hamani, mengatakan bahwa ada pembagian tugas dalam mendirikan sekolah di lingkup Muhammadiyah.

PW Muhammadiyah bertanggung jawab untuk mengelola SMA/SMK, sedangkan Pimpinan Daerah Muhammadiyah mengelola SMP sederajat, dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah untuk mengelola SD.

Adapun PAUD/TK ABA berada di bawah kepengurusan Aisyiyah. “Pusat sebagai pembuat kebijakan, kurikulum, manajemen dan lain-lain, sementara untuk tingkat wilayah dan tingkatan di bawahnya sebagai penyelenggara pendidikan,” ujarnya.

Wakil Ketua H. Ir. Azman Latif juga menambahkan, berdirinya penyelenggaraan pendidikan Muhammadiyah semua itu tak lepas dari membudayanya spriritual sedekah warga Muhammadiyah. “Saat ini kami menemukan buahnya pembinaan tokoh-tokoh Muhammadiyah zaman dahulu. Hasil dari pengajian Muhammadiyah. Semangatnya memberi,” ungkapnya.

Sejarah mengajari pula spirit yang dimilikinya waktu itu dan ditularkan hingga generasi kini. Ditambahkan lagi, besarnya semangat bersedekah warga Muhammadiyah, salah satunya karena ikatan alumni sekolah. “Yang sudah lulus dan bekerja masih memiliki perhatian terhadap sekolahnya dahulu. Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah,” imbuhnya.

Oleh: Uyun Kusuma (contributor) / NM (editor)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram