Kanker payudara yang mematikan awalnya hanyalah benjolan kecil yang tak dihiraukan. Kanker usus besar bermula dengan buang air besar berdarah yang dianggap tidak masalah. Kanker paru pada awalnya adalah batuk- batuk lama yang dikira tidak bahaya. Kanker tidak bisa diobati tapi tingkat keparahan penyakitnya bisa diatasi jika ditanggulangi sejak dini.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi tumor/kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk, atau sekitar 330.000 orang. Kanker tertinggi di Indonesia pada perempuan adalah kanker payudara dan kanker leher rahim. Sedangkan pada laki-laki adalah kanker paru dan kanker kolorektal.
Untuk itu, mari kita ulas sedikit mengenai si penyakit yang ditakutkan ini.
Apakah tumor dan kanker itu sama?
Tumor adalah jaringan baru yang timbul di dalam tubuh akibat pengaruh berbagai faktor. Tumor terdiri dari tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak pertumbuhannya terbatas dan tidak bisa menyebar, tailala merupakan salah satu contoh tumor jinak. Tumor ganas ditandai dengan pertumbuhan pesat, merusak jaringan sekitarnya, dapat menyebar kebagian tubuh lain, inilah yang dikenal dengan kanker.
Kenapa bisa terjadi kanker?
Kanker terjadi karena adanya kelainan genetik. Kelainan genetik ini dapat dipicu oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Konsumsi zat karsinogen.
Karsinogen merupakan zat yang dapat memicu kanker. Angka kejadian kanker rongga mulut lebih tinggi di daerah Asia seperti Korea dan Jepang. Penelitian membuktikan bahwa hal ini terkait karena tingginya konsumsi makanan yang diasap pada kedua negara tersebut.
2. Merokok
Merokok merupakan faktor risiko kanker yang paling banyak diteliti. Merokok berhubungan dengan timbulnya kanker rongga mulut, faring, laring, hati, paru-paru, dan lainnya. Tingkat bahaya merokok berhubungan dengan usia memulai merokok dan jumlah rokok per hari.
3. Faktor biologis dan genetik
Banyak orang yang mengonsumsi makanan yang diasap dan makanan cepat saji tapi tidak semua menderita kanker. Terkena kanker atau tidaknya seseorang, juga ditentukan oleh bakat kanker di dalam tubuhnya. Individu tertentu lebih mudah untuk terkena kanker tertentu. Wanita dengan ibu atau saudara wanita yang terkena kanker payudara memiliki kemungkinan 3 kali lebih tingi untuk menderita kanker payudara juga.
4. Radiasi
Radiasi tertentu dapat mengaktifkan bakat kanker seseorang dan menyebabkan perubahan pada tubuh. Tapi juga tergantung kepada frekuensi dan dosis radiasi. Jadi bukan berarti pemeriksaan rongen dapat menyebabkan kanker.
Apa saja gejala kanker?
Gejala yang ditimbulkan oleh kanker sangat tergantung dengan jenis kanker masing-masing. Seringkali gejala awalnya hanya dianggap biasa saja. Seperti kanker payudara, gejala awalnya adalah muncul benjolan di payudara. Pada tahap ini biasanya pasien belum menyadarinya sehingga baru ke dokter setelah ukurannya sangat besar bahkan telah menyebar. Padahal jika diobati sejak dini, keparahan penyakitnya bisa ditanggulangi.
Apakah semua kanker dioperasi?
Ada beberapa pengobatan kanker yaitu operasi, kemoterapi dan radiasi. Pilihannya tergantung kepada jenis kanker , stadium dan usia penderita. Tidak semua kanker payudara akan dilakukan operasi pengangkatan payudara. Bahkan tidak jarang, karena takut akan dioperasi sebagiannya lebih memilih cara pengobatan alternatif. Beberapa diantaranya juga takut ke dokter karena akan dikemoterapi dan rambutnya akan botak.
Prinsip kemoterapi yaitu membunuh sel kanker. Namun obat-obat kemoterapi tidak bisa memilah sel kanker dan sel normal. Sehingga sel normal juga terpengaruh, termasuk sel rambut. Selama pengobatan kemoterapi memang akan menghambat pertumbuhan rambut tapi nanti setelah pengobatan selesai akan normal kembali. Jadi tidak akan botak selamanya.
Bagaimana cara pencegahan kanker?
Cara pencegahan yang utama adalah lebih peduli terhadap kesehatan diri. Untuk kanker payudara bisa dilakukan deteksi dini dengan cara SADARI (Periksa Payudara Sendiri). Jika ditemukan benjolan, maka segeralah ke pusat pelayanan kesehatan. Tapi jangan takut berlebihan, semuanya adalah sebagai tahap deteksi dini dan mengobati sedini mungkin untuk hasil yang lebih baik.
Selanjutnya yaitu dengan mengurangi makan makanan yang bersifat karsinogen dan memperbanyak makanan yang mengandung antimutagenik terhadap sel kanker, seperti teh hijau, sayuran hijau dan buah-buahan. Jadi, marilah lebih peduli terhadap perubahan pada diri. Jika ada sesuatu yang mengganjal, segeralah ke dokter. Jika takut kanker, maka jangan takut ke dokter. (ash)