Bandar Lampung (11/6). DPW LDII Provinsi Lampung bersilaturahim dengan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Lampung, Puji Raharjo, di Bandar Lampung, pada Rabu (8/6/2022).
Silaturahim dipimpin Ketua DPW LDII Lampung Aditya, didampingi para pengurus lainnya. Dalam kesempatan itu, Aditya menyampaikan harapannya untuk meningkatkan kerja sama dengan pemerintah, “Kami dan seluruh jajaran pengurus LDII akan mendukung program pemerintah melalui Kanwil Kemenag, mewujudkan Lampung yang rukun, aman, dan damai, menuju Lampung berjaya,” kata Aditya.
Ia juga menambahkan bahwa dalam membentuk sumber daya manusia (SDM), LDII mempunyai tag line “SDM yang Profesional Religius” dengan delapan program pengabdian LDII untuk bangsa, yakni kebangsaan, pendidikan keagamaan dan dakwah, pendidikan, ekonomi syariah, kesehatan dan herbal, pangan dan lingkungan hidup, teknologi digital, serta energi baru terbarukan.
Puji Raharjo menyampaikan terima kasih kepada pengurus LDII Lampung atas kunjungannya. Ia mengungkapkan, bantuan dari berbagai pihak menjadi dorongan moral dalam memangku tugas yang berat, “Tugas yang berat menjadi ringan manakala semua ikut membantu, sehingga kami bisa berperan sebagai pemersatu, pengayom, dan pengayem umat,” ujarnya.
Ia menjabarkan, program prioritas Kemenag, yakni moderasi beragama, toleransi beragama, dan religiousity index. Menurutnya moderasi beragama mengandung substansi dan esensi strategis, dalam kerukunan umat beragama yang saat ini sedang mengalami tantangan berat pada era disrupsi.
“Mari beragama dengan membawa isinya, bukan _chasing-_nya,” katanya saat berdialog dengan penuh keakraban. Ia melanjutkan, mewujudkan keharmonisan antar umat beragama bukan pekerjaan mudah. “Beberapa hal yang mengakibatkan pergeseran terjadi, yakni perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, ruang globalisasi pertukaran data dan kemerosotan otoritas pemimpin agama,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Kakanwil Kemenag Lampung mengajak agar peran penting LDII dapat disadari oleh para pengurusnya, dan para tokoh agama lainnya. Agar terus menjaga harmonisasi kehidupan umat beragama yang selama ini telah berjalan dengan baik.
“Hal tersebut akan berdampak pada tumbuhnya komitmen dalam memperkuat rasa kebangsaan dan menjunjung tinggi sikap toleransi kepada sesama,” tuturnya dengan penuh kesantunan.
Oleh: Heri Sensustadi (contributor) / FF (editor)