KETIKA AKADEMIS DAN HOBI JADI PRESTASI

Share to :
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Sepatu roda tidak hanya sebuah permainan namun juga menjadi salah satu cabang olahraga di berbagai kejuaraan. Tidak semua orang bisa bertahan diatas sepatu yang memang beroda ini. Namun lain bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Unand, Rashif Hizbullah Arsya. Pria kelahiran Jakarta 22 Maret 1998 ini lihai berseluncur dengan sepatu roda. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilannya memperoleh medali perunggu dalam Pekan Olahraga Pelajar Propinsi (PORPROV SUMBAR 2016) cabang olahraga sepatu roda pada 26 November 2016 lalu. Sebelumnya anak dari pasangan Ahmad Syaiful Bahri dan Dewi Parwati ini pernah mendapatkan medali perak dalam Kejurnas 2013 cabang olahraga sepatu roda kategori 500 meter.

“Sejak kelas 5 SD sudah bisa bermain sepatu roda. Awalnya hanya dijadikan hobi, alhamdulillah bisa jadi prestasi” aku Rahif.

Jatuh dengan berguling-guling hingga dagu menyentuh kerasnya aspal kerap dialami sampai akhirnya mahir seperti sekarang. Untuk turun ke nomor balap, tidak hanya dituntut bisa namun juga berusaha secepat mungkin tanpa terjatuh. Ketika sesuatu itu sudah menjadi hobi, semua latihan yang dilakukan terasa enjoy tanpa tekanan.

Calon dokter yang pernah mengenyam pendidikan di Sulton Aulia Boarding School, Jakarta ini awalnya sempat tidak percaya diri untuk kembali bertarung dalam arena balap sepatu roda karena sudah tiga tahun vakum, namun kecintaannya pada cabang olahraga ini mengalahkan rasa tidak percaya dirinya. Tentu tidak mudah membagi waktu antara berlatih, belajar untuk persiapan ujian dan mengaji. Namun berkat usaha kerasnya akhirnya berhasil menoreh prestasi lagi melalui hobinya.

Rashif berharap, semoga ke depannya lebih banyak lagi atlet sepatu roda di Sumatera Barat. Karena ini pertama kalinya sepatu roda dimasukkan dalam cabang olahraga PORPROV SUMBAR. Tentu sangat menyenangkan jika hobi bisa menjadi prestasi. (ash)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram