Ketua LDII: “LDII Mengemban Amanah Rahmatan Lil Alamin”

Share to :
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

“LDII sebagai Lembaga Dakwah Islam Indonesia mengemban amanah untuk membuktikan Islam sebagai Rahmatan Lil ‘Alamin dari sisi lain mengemban amanah untuk mempertahankan Indonesia dengan segala kekayaan alam tradisi sejarah manusia yang ada di dalamnya untuk terus bersama demi suksesnya Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika, NKRI.”

Demikian dikatakan Drs. Hidayat Nahwi Rasul, Msi. Ketua LDII Provinsi Sulawesi Selatan, saat memberikan sambutan dalam acara Malam Laylatul Ijtima’ di Baruga Hasanuddin, Makassar (4/2-2016).

Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Agus Surya Bakti dan Ketua Lembaga Dakwa Islam Indonesia (LDII) Sulsel Drs. H. M Hidayat Nahwi Rasul memberikan sambutan di acara pengajian Lailatul Ijtima di Baruga Hasanuddin, Jalan Sungai Tangka, Makassar, Kamis (4/2) malam.

Menurutnya “Dalam dakwah Lembaga Dakwah Islam Indonesia ini, LDII terus berusaha agar bagaimana islam sebagai Rahmatan Lil ‘Alamin ini benar-benar terwujud, apa yang disampaikan oleh Bapak Panglima, memang benar, bahwa islam itu adalah agama yang lembut, agama penuh kasih sayang bahkan dalam Al Qur’an disebut orang tidak akan iman kalau dia tidak kasih sayang tidak akan masuk syurga seseorang sehingga mereka saling cinta-mencintai, islam ini agama kasih sayang. Keluarga saja, tetangga saja tidak boleh ada yang kelaparan, kalau sampai ada tetangga yang lapar kita ikut terkena dosanya.

Hidayat menuturkan, Mengapa disebut Rahmatan Lil ‘Alamin karena Islam bukan saja untuk umat manusia bahkan untuk seluruh alam. Memotong binatang dilarang disembelih dengan pisau yang tumpul harus diasah yang tajam agar hewan yang akan disembelih tidak tersiksa, orang-orang yang senang mengadu jangkrik di hari kemudian akan diadu oleh jangkrik tersebut inilah yang disebut hari pembalasan.

Lebih lanjut dikatakan, kita bersyukur Islam adalah agama yang kita pilih dan kalau kita bersyukur Allah akan menambah tapi kalau kita kufur ingatlah siksaan allah. Kalau kita menghitung nikmat Allah niscaya kita tidak akan mampu. Kalau umat Islam setelah sholat subuh terus berangkat kerja itu adalah jalan Fisabilillah, bukan jihad membunuh orang membuat bom dan lain sebagainya ini adalah sebuah kesesatan. Secara transparan masjid kita boleh dimasuki oleh siapa saja tidak pernah kita tutup masjid kita dan tidak pernah kita pel masjid kita apabila ada yang masuk ke dalam. “Itu adalah merupakan isu-isu negatif di dalam proses dakwah kita yang merupakan batu sandungan”.tambahnya.

Masjid kita memang bersih rumah saja kita bersih apalagi rumahnya Allah logikanya seperti itu kita mengkaji hadits secara terbuka, secara transparan guru dan murid yang akuntabilitas. Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI adalah sesuatu yang harus kita pertahankan.

Ketika energi fosil sudah habis, maka akan beralih kepada persoalan makanan, minuman dan tanaman, Indonesia akan menjadi negara serbuan dari negara-negara yang kehabisan hasil buminya. Disinilah pentingnya Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara khususnya kepada anak-anak muda kita, generasi kita sebagai generasi yang dapat mengestafet kepemimpinan pemerintahan kita dan bisa mempertahankan Indonesia. Itulah sebabnya LDII memilih anak-anak muda harus di masukkan di Pelatihan Bela Negara. Kemarin ada sekitar 170 orang mengikuti pelatihan bela negara di Pakatto dan hasilnya luar biasa saya mendapat respon dari orang tua yang anak-anaknya ikut pelatihan, bahwa disiplinnya luar biasa padahal itu baru 5 (lima) hari di pakatto. 5 (lima) hari saja sudah begini apalagi 1 (satu) bulan.

Menyinggung tentang persoalan anak muda, Hidayat mengatakan, Persoalan anak muda sekarang ada 3 (tiga) hal yang Pertama : Wawasan Idiologi yang lemah, yang kedua persoalan ekonomi lalu ketiga : ketidak tahuan persoalan yang dihadapi.

Karena itu ia mengemukakan bahwa, dalam LDII ada konsep tri sukses :

  1. Generasi pemuda ldii harus faham agama.
  2. Generasi pemuda ldii harus mempunyai akhlaqul karim.
  3. Generasi pemuda ldii harus mandiri tentang tekhnologi dan sebagainya.

Acara Malam Laylatul Ijtima, yang dirangkai dengan salat Isya Berjamaah ini juga dihadiri oleh para Panglima Komando Utama TNI, termasuk utusan yang mewakili Kapolda Sulselbar, serta Para Pejabat Kodam VII/Wirabuana beserta Ibu-ibu pengurus Persit PD VII/Wirabuana.(ibl)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram