Bogor (2/1). Aktivitas beternak kambing bukan saja menghasilkan keuntungan berupa uang, tetapi juga bisa mengantarkan seseorang meraih gelar Magister Peternakan. Setidaknya itulah yang dirasakan Ketua DPD LDII Kabupaten Tanah Laut (Tala) Kalimantan Selatan, Anton Kuswoyo.
Ternak kambing itu ditekuninya sejak 2015 silam. Iseng untuk mengisi waktu luang di rumah, ia pun membeli beberapa kambing untuk dipelihara. Rupanya Anton mengalami kesulitan dalam memenuhi pakan kambing selang beberapa waktu. Dari situlah ia terpikir untuk membuat inovasi pakan kambing fermentasi dari bahan baku limbah pertanian yakni tongkol jagung.
Di Kabupaten Tala sendiri, tongkol jagung sangat melimpah dan belum dimanfaatkan secara optimal. Umumnya petani jagung membuang atau membakar tongkol jagung.
Melihat potensi itu, Anton berinisiatif mengolahnya menjadi pakan kambing fermentasi yang dikombinasikan dengan azolla microphylla, sejenis tanaman paku yang tumbuh di air. Tanaman itu dikenal bermanfaat untuk pertanian maupun peternakan karena mengandung protein baik untuk pakan ternak dengan cara dikeringkan.
Inilah yang dijadikannya bahan materi tesis untuk meraih gelar Magister Peternakan di Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari (Uniska MAB) Banjarmasin.
Inovasi yang diciptakan Anton juga pernah mendapatkan hibah dana dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui program Talenta Inovasi Indonesia tahun 2021 lalu. Hingga akhirnya pada 29 November kemarin Anton diwisuda dan mendapat predikat Wisudawan Terbaik dengan IPK 3,89 yang diberikan langsung Rektor Uniska MAB Prof. Abdul Malik.
Tidak hanya berhasil meraih Magister Peternakan, di waktu yang hampir bersamaan Anton juga berhasil meraih Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) dari Kemendikbudristek tahun 2022 untuk melanjutkan pendidikan Doktoral (S3) Prodi Ilmu Nutrisi dan Pakan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB).
