KEUTAMAAN ORANG YANG MENEGAKAN RAMADHAN

Share to :
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Separuh ramadhan telah berlalu. Puasa mulai menjadi rutinitas, mulut seolah mulai lelah untuk membaca kalam Allah. Tangan mulai bosan untuk menampung harap, raga seakan rapuh merasakan dinginnya air wudhu dini hari. Semakin senja, restoran dan tempat makan penuh manusia dan tawa seolah tak peduli waktu shalat hingga maghrib, isya bahkan tarawih terlupakan.

Sepanjang ramadhan Allah akan melipat gandakan pahala umatNya. Namun terkadang kita lebih tergiur dengan diskon pusat perbelanjaan dari pada lipatganda pahala yang Allah tawarkan. Selagi separuh ramadhan masih tersisa, mari kita hidupkan lagi semangat ramadhan. Semakin hari nyalanya semakin terang. Karena sesungguhnya, ada ganjaran bagi orang yang menegakkan ramadhan, sesuai dalill berikut ini:

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو سَلَمَةَ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لِرَمَضَانَ مَنْ قَامَهُ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al Laits dari ‘Uqail dari Ibnu Syihab berkata, telah mengabarkan kepada saya Abu Salamah bahwa Abu Hurairah radliallahu ‘anhu berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam berkata tentang bulan Ramadhan: “Barang siapa yang menegakkannya karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dariNya) maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya“. (HR. Bukhari, No. 1869)

 حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى قَالَ قَرَأْتُ عَلَى مَالِكٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Humaid bin Abdurrahman dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Barang siapa yang menunaikan shalat pada malam bulan Ramadlan (shalat tarawih) dengan penuh keimanan dan mengharap (pahala dari Allah), maka dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni.” (HR. Muslim, no. 1266)

 أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ عَنْ مَالِكٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah dari Malik dari Ibnu Syihab dari Humaid bin ‘Abdurrahman dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: “Barang siapa shalat (malam) pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Nasai, no. 1584)

 حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بِشْرٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَقَامَهُ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bisyr dari Muhammad bin Amru dari Abu Salamah dari Abu Hurairah ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Barang siapa berpuasa dan shalat (malam) di bulan ramadlan karena iman dan mengharap pahala, maka dosanya yang lalu akan diampuni. ” (HR. Ibnu Majah, No. 1316)

 قَالَ وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا فَإِنَّهُ يُغْفَرُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Dari Abu Hurairah Berkata; dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa berpuasa ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka sesungguhnya dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang akan diampuni.” (Hr Ahmad, No. 8920)

Mari kita asah lagi semangat ramadhan kita. Jadikan puasa sebagai suatu ibadah, bukan sekedar menahan haus dan lapar semata, mengurangi hal-hal yang tidak akan mendatangkan pahala dengan banyak membaca Al-Qur’an usahakan khatam minimal satu kali, melaksanakan shalat tarawih setiap malam, meraih lailatul qadar di salah satu malam dari sepuluh malam akhir, kemudian kita akhiri Ramadhan dengan membayar zakat fitrah.

Bagaimana jika ini adalah ramadhan terakhir kita?

Jika saja jawaban Ya, tentu kita akan beribadah sebanyak mungkin. (ash)

Penanggung Jawab Artikel :

Nama : Ust. H. Noer Hidayatulloh (H. Arofah  Almubarok) 

Email : h.noerhidayatulloh354@gmail.com

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram