Pekanbaru (3/5). Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Riau dan Karang Taruna Riau menjalin sinergisitas dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Kegiatan ini berlangsung pada di Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Miftahul Huda, Jalan Suka Karya Panam, Pekanbaru, Rabu (3/5). Ketua DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) LDII Riau Imam Suprayogi mengungkapkan, power sharing tersebut diadakan dalam konteks adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim, menuju Riau Hijau yang berkelanjutan.
“LDII Riau juga memikirkan ketahanan pangan, ketahanan air, dan energi di masa depan,” ujar Imam Suprayogi yang juga dosen Teknik Sipil di Unri Pekanbaru ini. Ketua Karang Taruna Riau Muhammad Andri melalui Kepala Biro Bidang Lingkungan Hidup dan Kepariwisataan Fauzul Amri menyambut baik sinergisitas yang terjalin antara LDII Riau dan Karang Taruna Riau. “Karang Taruna Riau memiliki potensi yang besar dalam menjawab permasalahan sosial, termasuk isu-isu lingkungan dan iklim,” ujar Fauzul Amri.
Ke depannya, Karang Taruna Riau akan bekerja sama dengan LDII Riau dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan menjawab permasalahan sosial di daerah. Sementara itu tokoh Program Kampung Iklim (Proklim), Awaldi Hasibuan, juga turut mendukung upaya ini. Ia mengatakan bahwa proklim yang terletak di pemukiman warga dan bekerja sama dengan LDII di RW 05 telah menjadi kampung tangguh pendidikan, tangguh keamanan, dan tangguh pangan.
Diharapkan, sinergisitas antara LDII Riau dan Karang Taruna Riau dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam menjawab permasalahan lingkungan dan iklim di Riau serta membawa Riau menuju daerah yang hijau dan berkelanjutan. Dialog interaktif ini dihadiri pengurus LDII antara lain Ketua DPD LDII Pekanbaru H Firdaus, Ketua Yayasan Miftahul Huda H Irzal Ahmad, Ketua PPM Miftahul Huda H Purnomo Kasmijan, Chandra Alpiat dan Humas Yefrizal.
Sedangkan dari pengurus Karang Taruna Riau Arif Kurniawan dan Budi Prasetya. Acara ini juga dihadiri puluhan mahasiswa dan mahasiswi dari PPM Miftahul Huda dari berbagai universitas di Pekanbaru.
Oleh: Rully Sapujagad (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)
