Kediri (16/4). Ormas kepemudaan GP Ansor, Muhamadiyah dan LDII, bergotong royong dalam mencegah pandemi virus corona (Covid-19) di Kabupaten Kediri, dengan cara menyemprotkan disinfektan. Mereka, beramai-ramai menyusuri tiap perkampungan warga dan kantor organisasi masing masing, Senin, (13/4/2020).
Ormas kepemudaan Islam yang tergabung dalam kegiatan tersebut meliputi, GP Ansor, Pemuda Muhammadiyah, dan Angkatan Muda LDII Kabupaten Kediri. Mereka mengunakan sebuah bak yang diangkut satu mobil pick up dan 10 tabung semprot menyusuri kampung demi kampung. Hal ini dilakukan, untuk mempermudah penyisiran penyemprotan rumah warga sembari membagikan 60 paket sembako ke warga di Desa Pagu, Kabupaten Kediri.
Dipilihnya lokasi ini, karena ada salah satu warganya positif corona. Sebelum acara berlangsung, diawali pelaksanaan apel serta himbauan masing-masing Pimpinan Cabang kepada anggotanya, mereka mengambil titik kumpul di kantor PCNU Kabupaten Kediri, Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kota Kediri.
Ketua GP Ansor kabupaten Kediri, Rizmi Haitami Azizi menjelaskan, kegiatan yang dilakukan sebagai wujud aktualisasi serta komitmen bersama sebagai Pemuda di Kabupaten Kediri, dalam melawan virus corona. Menurutnya, mencegah penyebaran virus corona tidak bisa dilakukan sendiri dan harus dilakukan secara bersama sama. Karena, bukan hanya Pemerintah Daerah saja yang bertanggung jawab dalam penangananya, melainkan elemen pemuda yang tergabung dalam Ormas Islam juga harus ikut serta membantu Pemerintah.
”Wujud kepedulian kami pada masarakat, untuk menekan penyebaran virus corona di wilayah. Kabupaten Kediri, hingga wabah corona segera berakhir, baik di wilayah Kediri maupun Indonesia pada umumnya. Terlebih lagi, mendekati datangnya bulan Suci Ramadhan 1441 H, kami bisa melakukan ibadah secarah khusuk tanpa dihinggapi rasa panik atau ketakutan dimasyarakat,” kata Gus Rizmi, sapaan akrab Ketua GP Ansor Kabupaten Kediri.
Bukan hanya penyemprotan desinfektan, GP Ansor juga menyiapkan paket sembako yang disalurkan ke masing masing Pimpinan Anak Cabang, dan Rantin, “Dari anggota kami sejumlah 1.600 paket sembako. Lalu, 1.000 liter cairan desinfektan dan 3.000 masker yang akan kami salurkan minggu depan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pemuda Muhammadiyah, Kabupaten Kediri, M Afwan Al Asgaf mengatakan, pihaknya ingin menghadirkan ketenangan bagi masyarakat Kabupaten Kediri, dengan dimulai dari barisan para pemuda yang melakukan kepedulian kepada masyarakat. Sehingga, apabila ada situasi penting dan bahkan darurat di suatu wilayah, peran yang sama bisa diambil oleh para pemuda apapun latar belakangnya, untuk bisa bersatu padu dengan masyarakat, dalam menangani wabah covid 19.
”Dari PD Muhammadiyah Kabupaten Kediri, 28 Maret 2020 lalu, sudah membentuk Satgas Covid-19, untuk merespon pendemi Covid-19 yang semakin meluas. Kami merasa terpanggil, dan ikut serta dalam menfasilitasi penanggulangan covid -19 di wilayah Kabupaten Kediri. Namun, kembali lagi dalam kegiatan bersama-sama ini akan semakin mempermudah dan lebih bisa dirasakan manfaat, serta kehadiran kami di masyarakat,” ucap M Alwan.
Ketua Angkatan Muda LDII Kabupaten Kediri, H. Supriono,menambahkan, kegiatan yang dilakukan secara bersama sama ini baru pertama kali dilakukan oleh pemuda dari tiga ormas Islam terbesar di Indonesia Kabupaten Kediri. Dengan melakukan penyemprotan disinfektan, bertujuan membuat masyarakat tetap tenang dan tidak panik, dalam menghadapi penyebaran virus corona.
Ia mengimbau warga Kabupaten Kediri mengikuti anjuran dari Pemerintah, dengan tetap beraktivitas di rumah, menjaga jarak minimal satu meter ketika berkomunikasi dengan orang lain, menggunakan masker ketika keluar rumah, rutin mencuci tangan dengan sabun serta menghindari kerumunan. Masyarakat, juga diminta untuk tidak pulang ke kampung halaman selama pandemi, terlebih lagi mendekati bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
“Untuk menyambut momen ini, LDII telah menyiapkan sejumlah persiapan di masjid atau mushola, dengan membersihkan serta menyemprot cairan disinfektan, sembari memberikan himbauan pada masyarakat agar tetap menjaga jarak” kata H.Supriono. Sementara, dari catatan terkonfirmasi positif corona total di Jawa Timur ada 438 kasus, dengan tambahan tujuh pasien positif corona yang sudah sembuh. Kini, total pasien yang sembuh mencapai 76 orang atau tingkat kesembuhannya setara 17,35%.
“Untuk pasien yang meninggal, Khofifah menyebut ada 11 penambahan. Data pasien meninggal menjadi 40 pasien yang meninggal atau persentasenya 9,13%,” kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (13/4/2020). Sementara, total pasien positif yang masih menjalani perawatan yakni ada 322 orang atau 73,52%. Sementara untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Jatim kini menjadi 1.447 pasien. Sedangkan untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) jumlahnya menjadi 14.423 orang.(abi/bud)
Oleh: Rully Sapujagad (contributor) / Ludhy Cahyana (editor)