Gunungkidul (30/3). Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kabupaten Gunungkidul menggelar pengajian akbar dalam rangka Takharrau Lailatul Qadar pada Kamis, 20 Maret 2025. Acara ini menghadirkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Gunungkidul, Asrofi, dan dilaksanakan secara hybrid, dengan studio utama bertempat di Masjid Nur Hidayatullah, Sumberjo, Karangmojo.
Pengajian ini diikuti oleh warga LDII dari seluruh Pimpinan Anak Cabang (PAC) se-Gunungkidul secara daring melalui Zoom dari masjid masing-masing. Dalam ceramahnya, Asrofi mengingatkan pentingnya memaksimalkan 10 hari terakhir di bulan Ramadan sebagai momen refleksi dan ibadah. Ia menilai kegiatan seperti ini seharusnya menjadi budaya bersama di kalangan umat Islam.
“Umat Islam memang perlu lebih serius lagi memanfaatkan waktu 10 hari terakhir Ramadan ini. Momen seperti Takharrau Lailatul Qadar sangat tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah,” ujarnya di hadapan jamaah Masjid Nur Hidayatullah dan peserta daring dari seluruh wilayah.
Asrofi juga mengapresiasi program 5 Sukses Ramadan yang digaungkan oleh LDII, mulai dari tingkat pusat hingga PAC. Ia menilai gerakan ini bisa menjadi agenda rutin tahunan karena dinilai efektif dalam membina semangat ibadah umat. “Program ini sangat bagus. Saya mendukung penuh agar terus diagendakan setiap tahun,” katanya.
Ketua DPD LDII Kabupaten Gunungkidul, Wahono Budi Rustanto, menyebut bahwa pengajian ini merupakan bagian dari implementasi program pembinaan Ramadan yang lebih merata dan inklusif. Ia berharap kegiatan ini mampu membangkitkan semangat ibadah warga, khususnya dalam meraih keutamaan malam Lailatul Qadar.
“Kegiatan ini mendukung program 5 Sukses Ramadan yang kami jalankan. Harapannya, pengajian seperti ini bisa menjadi motivasi bagi jamaah agar semakin bersemangat dalam beribadah dan meraih keutamaan malam penuh berkah,” ujar Wahono.
Adapun program 5 Sukses Ramadan yang rutin diserukan LDII mencakup Sukses Puasa Ramadan, Sukses Shalat Tarawih, Sukses Tadarus Al-Qur’an, Sukses Lailatul Qadar, dan Sukses Zakat Fitrah. Program ini diterapkan di seluruh tingkatan kepengurusan LDII hingga tingkat PAC, dengan tujuan membina umat secara menyeluruh selama bulan suci.
Melalui kegiatan ini, LDII Gunungkidul berharap mampu memperkuat ukhuwah, memperdalam pemahaman keagamaan, serta memperluas semangat kolaborasi dengan lembaga keagamaan lain di wilayahnya. “Kami ingin LDII menjadi bagian dari solusi dalam pembinaan umat, bukan hanya di bulan Ramadan, tetapi sepanjang waktu,” kata Wahono.
Oleh: Masgino Masgin (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng