LDII KOTA PADANG GELAR DIKLAT GURU GENERUS

Share to :
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

PADANG (15/3) – LDII , Kemuliaan Sang Penyampai Ilmu, itulah yang menjadi tema kegiatan pada Diklat Guru Generus yang diselenggarakan oleh DPD LDII Kota Padang. Kegiatan ini memberikan pengarahan kepada guru/ustad/ustadzah agar dapat memahami karakteristik anak-anak didiknya sehingga dalam penyampaian materi pendidikan anak-anak didik dapat memahami dan menyerap ilmu-ilmu yang disampaikan.

Diklat Guru Generus dibuka oleh Wanhat DPD LDII Kota Padang, H. Nana Mulyana. Nana menyampaikan para ustad/ustadzah agar dapat selalu bersukur dan bersabar dalam mengahadapi anak-anak didiknya, selalu semangat dalam membina dan mengajar anak didik agar menjadi pemuda/pemudi yang professional religius. Nana juga berharap para peserta diklat ini agar menjadi guru/ustad/ustadzah bisa ditiru tingkah lakunya, bisa didengar ucapannya dan dicontoh serta yang terpenting para guru/ustad/ustadzah dapat menjadi Uswatun Hasanah bagi anak-anak didiknya. Kegiatan ini diikuti oleh 40 orang guru TPQ yang berada di Kota Padang.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 15 Maret 2015. Meskipun kegiatan ini singkat namun para peserta diklat mendapatkan ilmu-ilmu dalam mengelolah Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Dengan kata lain kegiatan ini meningkatkan kualitas kinerja para guru agar dapat mengajar secara lebih produktif.

Acara yang bertemakan Kemuliaan Sang Penyampai Ilmu ini diselenggarakan di Masjid Miftahul Huda, Kel. Koto Panjang Ikua Koto Kec. Koto Tangah, Padang Sumatera Barat.

Kegiatan ini mendatangkan salah satu Pengamat dan Pemerhati Pendidikan DPD LDII Kota Padang yaitu Drs. H. Sulistyo, dalam diklat ini beliau menyampaikan materi Tugas dan Peran Guru Dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Dalam penyampaiannya Sulistyo memaparkan dalam situasi pengajaran , gurulah yang memimpin dan bertanggung jawab penuh atas kepemimpinan yang dilakukannya. “Seoarang guru harus mengetahui peran mereka, antara lain : menguasai bahan materi, mengelola program belajar mengajar, mengelola kelas, mampu menggunakan media belajar, menguasai landasan-landasan pendidikan, mengelola interaksi-interaksi belajar mengajar, mampu menilai prestasi siswa untuk kepentinagn pelajaran, memahami fungsi layanan bimbingan dan penyuluhan, mampu melaksanakan administrasi dan mamahami prinsip-prinsip dan penafsiran hasil penelitihan pendidikan guna keperluan pengajaran,” ujar Sulistyo.

Pada sesi ke dua dan ketiga para peserta diberikan motivasi dalam kegaiatan KBM yang disampaikan oleh Ust. Wandi. Guru seharusnya lebih memahami para anak didiknya dan guru harus memiliki sifat yang penyabar dan ikhlas dalam mengajar. Para guru juga harus memberi perhatian lebih dan dapat membagi waktunya sehingga KBM dapat terlaksana dengan baik. “Lantunan bola setimpal dengan seberapa keras kita melemparnya,” ujar Wandi. Begitulah hakikatnya seorang guru mengarahkan dan mendidik anak-anak didik menuju arah yang lebih baik.

Pemberian motivasi kedua disamapikan oleh Ust. H. Yulianto Nugroho. Nugroho dalam motivasinya menyampaikan bagaimana mempersiapkan generasi yang profesional religius melalui tenaga pendidik yang berkualitas dan mengerti apa yang menjadi perannya. Kita dalam kegiatan KBM harus melakukannya dan melaksanakannya dengan ikhlas, jangan sampai mengeluh. Sesunguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Q.S. 2 : 218),” Ujar Nugroho. Selain itu Nugroho juga berpesan bagi para peserta diklat agar selalu semangat dalam KBM, lakukan kegiatan KBM ini atas dasar menebar kebaikan bukan kesombongan dan terbarlah kebahagiaan agar suasana KBM dapat berjalan dengan baik.

Penghujung acara, Renol, S.Pi. yang merupakan Ketua tim PPG (Pengerak Pembina Generus) LDII Kota Padang menyampaikan pesan kepada peserta diklat agar guru/ustad/ustadzah agar dapat mengetahui dan memahami kurikulum sehingga bisa mengetahui apa yang menjadi tujuan dari kegiatan belajar mengajar. Dengan adanya kurikulum yang merupakan koridor kegiatan belajar mengajar sehingga apa yang menjadi tujuan dapat berjalan dengan benar dan efektif.(agl)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram