LDII Kota Solok Gelar Parenting Skill: Tekankan Pendidikan Anak Berbasis Karakter

Share to :
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Kota Solok (29/7). DPD LDII Kota Solok menggelar kegiatan Parenting Skill bersama Sri Putri Rahayu Z, S.Psi., M.A., selaku narasumber. Kegiatan ini digelar dalam format hybrid ini diikuti oleh remaja putri, ibu-ibu muda dan wanita dewasa dari lingkungan warga LDII Kota Solok.

Kegiatan ini bertujuan membekali para ibu dengan keterampilan mendidik anak berdasarkan pendekatan psikologi yang berlandaskan karakter luhur. Sri Putri Rahayu merupakan Ketua Program Studi Psikologi di UIN Mahmud Yunus Batusangkar dan aktif dalam edukasi pengasuhan anak berbasis nilai-nilai keislaman dan pendekatan ilmiah.

Dalam paparannya, Sri Putri Rahayu menyampaikan bahwa anak merupakan tamu istimewa dari Tuhan yang lahir dengan membawa potensi baik. “Tugas orang tua adalah menjaga potensi tersebut dengan kasih sayang, kesabaran, dan konsistensi dalam pengasuhan,” ungkapnya saat menyampaikan materi kepada peserta.

Foto bersama peserta dan narasumber Sri Putri Rahayu Z, S.Psi., M.A. Dok lines

Ia menekankan bahwa membentak anak atau menggunakan kekerasan verbal justru dapat merusak jaringan saraf anak, sebagaimana dibuktikan oleh penelitian Harvard Medical School. “Suara keras bisa berdampak sama buruknya dengan kekerasan fisik. Maka, orang tua harus belajar bersikap lembut,” tegasnya.

Menurutnya, pendidikan karakter tidak bisa instan dan harus dilakukan secara konsisten. “Menyuruh anak salat, misalnya, butuh lebih dari lima ribu kali pengulangan dalam tiga tahun. Artinya, kita punya lebih dari lima ribu cara untuk mengajak anak dengan penuh kasih,” jelasnya memberi ilustrasi.

Sri Putri Rahayu juga mengingatkan agar orang tua menjadi teladan dan tidak pelit dalam memberikan empat hal ajaib, yaitu: pujian efektif, perhatian, pelukan, dan doa. “Banyak orang tua menuntut anak tanpa memberi contoh yang baik. Ini yang harus kita ubah,” imbuhnya.

Dampak negatif gadget juga menjadi perhatian dalam materi yang disampaikan. Ia menyebutkan bahwa kecanduan gawai bisa mengurangi kemampuan anak bersosialisasi dan meningkatkan risiko gangguan emosi. “Anak jadi individualis, enggan bersosialisasi, dan kehilangan empati jika terlalu lama di depan layar,” ujarnya mengutip hasil penelitian.

Sementara itu, Ketua DPD LDII Kota Solok, Suroso, menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta dan kontribusi narasumber dalam kegiatan ini. Ia berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda rutin dan memperkuat peran ibu dalam membangun generasi unggul.

“Kegiatan ini sangat penting, karena dari tangan para ibu inilah peradaban dibentuk. Kami berharap para peserta dapat mengamalkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam mendidik anak yang berakhlak mulia,” tutup Suroso. (Dede/Rohmat)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram