LDII Lampung Sosialisasikan Scabies dan Upaya Pencegahannya di Yayasan Nurul Huda

Share to :
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Lampung (12/11). DPW LDII Lampung menyelenggarakan “Sosialisasi Scabies dan Upaya Pencegahannya”, di Yayasan Nurul Huda, Lampung, pada Sabtu (9/11). Acara tersebut diikuti ratusan siswa-siswa SMP, SMA dan SMK Tri Sukses, naungan Yayasan Nurul Huda.

Narasumber sosialisasi, Eny Suhesti mengungkapkan, scabies merupakan infeksi kulit yang diakibatkan tungau. “Dengan gejala gatal pada malam hari. Terdapat bintil atau borok pada bagian kulit tertentu, dan biasanya menyerang sekelompok orang di asrama, pondok, ataupun lingkup keluarga,” ujarnya.

Untuk itu, ia mengajak peserta senantiasa menjaga kebersihan diri, pakaian, dan lingkungan. “Hindari kontak fisik dalam waktu yang lama. Tidak menggunakan pakaian milik orang lain, serta pisahkan pakaian bersih dan kotor,” kata Eny.

Menurut Eny, jika telah terjangkit scabies, maka penanganannya adalah dengan memiliki obat yang efektif. “Semua anggota keluarga dan kontak terdekat harus diterapi secara bersamaan. Semua pakaian, sarung bantal, handuk, dan sprai yang digunakan harus dicuci dengan air panas dengan suhu di atas 500 derajat celcius, dan dikeringkan pada suhu panas,” tegasnya.

Menanggapi itu, Ketua DPW LDII Lampung, M Aditya berharap, peserta mendapatkan edukasi mengenai definisi, gejala, pengobatan, dan mengetahui cara pencegahan scabies. “Scabies berpotensi menyebar pada lokasi berpenghuni padat, seperti sekolah dan pesantren. Sehingga penting untuk paham dan mengerti karakteristik dari scabies,” katanya.

Selanjutnya, Aditya mengungkapkan, selain melaksanakan sosialisasi scabies, pihaknya melaksanakan “Sosialisasi Kesehatan Reproduksi bagi Usia Pranikah”, di Ponpes Nurul Huda. “Serta sosialisasi gizi seimbang, di Rajabasa dan Kemiling,” katanya.

Aditya menjelaskan, berbagai program tersebut adalah bagian dari bakti sosial menyambut Hari Kesehatan Nasional 2024. “Bentuk amar makruf, untuk mewujudkan delapan program pengabdian LDII untuk bangsa,” tutupnya.

Oleh: Ahmat Nurdin (contributor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram