LDII Pulau Rakyat Bina dan Persiapkan Generasi Unggul dengan FAS

Share to :
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Asahan – Pimpinan Cabang (PC) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kecamatan Kota Kisaran Barat mengadakan pembinaan terhadap anak PAUD, SD dan SMP. Pembinaan dilakukan melalui Festival Anak Sholeh (FAS) di Masjid Baitul Muclisin, Dusun III Desa Baru, 29/01. Kegiatan itu diikuti sekitar 220 peserta dari tiga PAC LDII se-Kecamatan Pulau Rakyat dan sekitarnya.

Rangkaian kegiatan dimeriahkan dengan lima perlombaan, masing-masing membaca Surat Al Fatiha, adzan, hafalan Surat Yasin, cerdas cermat, menggambar dan mewarnai. Wakil Ketua DPD LDII Juanto Wibowo hadir menyaksikan dan memberikan arahan didampingi Ketua PC LDII Kecamatan Pulau Rakyat, Abdul Jalil, Camat Pulau Rakyat, Aris Margolang dan Kepala Desa Baru, Hajirun.

Camat Aris Margolang menyatakan bahwa dirinya mendukung kegiatan yang diselenggarakan PC LDII dan juga memberikan tali asih untuk motivasi kepada pengurus LDII.

Kepala Desa Baru Hajirun, menambahkan kegiatan yang dilakukan oleh LDII sangat baik buat generasi muda. Juanto mengatakan, kegiatan itu dilaksanakan guna menanamkan nilai-nilai luhur Islam pada generasi muda. “Kegiatan ini merupakan wujud partisipasi LDII dalam pembentukan karakter bangsa,” katanya.

Ia menambahkan, melalui FAS diharapkan mampu menumbuhkan sikap rasa semangat dalam beribadah serta memiliki budi pekerti yang baik kepada masing-masing peserta.

“Kami mengharapkan agar generus LDII bisa menjadi generus yang alim faqih, berakhlakul karimah dan mandiri,” tambah Juanto.

Abdul Jalil menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk membina anak-anak sejak usia dini dengan program dari LDII, yaitu generasi yang profesional religius. Menurutnya, pembinaan generasi muda harus dimulai sedini mungkin, agar mampu melewati perubahan zaman.

“Generasi penerus yang sudah kita bina, diharapkan dapat mencapai target-target dari pelajaran yang telah kita targetkan, dan bisa lebih kompak, rukun, dan bisa lebih bermanfaat lagi ilmunya,” ujarnya.

Oleh: Rully Sapujagad (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram