Padang (3/6). Sekretaris DPW LDII Sumatera Barat, H. M. Abdillah beserta Tim Rukyatul Hilal DPW LDII Sumatera Barat turut hadir dalam acara pemantauan hilal awal Zulhijah 1446 H pada Selasa (27/5) lalu di Rooftop Hotel Rangkayo Basa, Kelurahan Belakang Tangsi, Padang. Ia menyampaikan bahwa LDII mendukung penuh instruksi DPP agar seluruh Pimpinan Wilayah serta Daerah membentuk tim rukyatul hilal dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan pemantauan hilal yang diselnggarakan Oleh Kementrian Agama ditingkatnya.
Ia menegaskan bahwa keterlibatan LDII dalam kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian LDII dalam menjaga ketepatan waktu ibadah umat Islam. “Rukyatul hilal bukan hanya aktivitas astronomi, tapi juga bagian dari syiar dan komitmen keumatan,” ujar H. M. Abdillah.
Menanggapi hasil pengamatan saat itu, Abdillah menjelaskan bahwa meskipun secara hisab hilal telah berada di atas ufuk saat matahari terbenam, hilal tetap tidak dapat diamati. “Kemungkinan ini terjadi karena posisi hilal yang sangat rendah dan cahaya yang sangat tipis, sehingga tidak tampak secara visual,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa LDII Sumbar turut melakukan siaran langsung kegiatan rukyatul hilal melalui akun resmi TikTok LDII Sumbar, yang berhasil menjangkau sekitar 700 penonton dengan ratusan interaksi. “Ini adalah bagian dari upaya LDII dalam memberikan edukasi dan dakwah Islam kepada masyarakat, agar semakin banyak umat yang memahami pentingnya ihtiyar dalam penentuan awal bulan Hijriah,” imbuh Abdillah.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sumatera Barat, pada kegiatan rukyatul hilal saat ini serentak dilakukan di 114 titik yang tersebar di seluruh Indonesia.
menjelaskan bahwa observasi dimulai pada pukul 16.30 WIB dengan menggunakan dua metode, yaitu hisab dan rukyat, melalui pengamatan menggunakan teleskop atau teropong terkomputersisasi selama 13 menit. Tujuan kegiatan ini adalah memastikan penetapan awal Dzulhijah berdasarkan data astronomi yang akurat.
“Saat matahari terbenam, hilal sudah berada di atas ufuk. Ini berarti matahari terbenam lebih dahulu dibanding hilal, menandakan awal Zulhijah telah masuk. Namun, pengumuman resmi tetap akan disampaikan dalam sidang isbat yang digelar oleh Kementerian Agama,” ujar Yosef Chairul.
Sementara itu, Ketua Tim Hilal BMKG Stasiun Kelas I Padang Panjang, Fajar Dwi Prasetio, membenarkan bahwa berdasarkan data saat matahari terbenam di Kota Padang pada Selasa, 27 Mei 2025, hilal berada pada ketinggian 2,2° dengan elongasi 6,15° dan fraksi iluminasi bulan 0,18 persen. “Dari data kondisi dan keberadaan hilal secara hisab—tinggi, kecerahan, dan posisi saat matahari terbenam—dapat disimpulkan bahwa hilal tidak teramati di Kota Padang,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa selain pemantauan hilal, BMKG juga menyampaikan informasi cuaca di lokasi pengamatan untuk memastikan visibilitas dan kelancaran proses observasi oleh tim ahli. (Rohmat/Nisa)