LDII Tabanan Salurkan Sedekah untuk Santri dan Pelajar

Share to :
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Tabanan (15/11). Pada Jumat-Sabtu (12-13/11), pengurus LDII Tabanan menyerahkan sedekah pada anak yatim, fakir miskin, lansia, pelajar, dan santri. Penyerahan sedekah itu dipimpin Sekretaris Dewan Penasihat LDII Tabanan, Ustaz Nasirin.

“Alhamdulilah, sedikit sedekah kepada saudara-saudara kami ini sebagai bentuk syukur kami terhadap Allah,” tutur Ust. Nasirin.

Ust. Nasirin berharap sedekah berupa 100 paket sembako ikut membantu meringankan mereka yang membutuhkan. Sementara sedekah uang tunai diberikan pada para santri dan pelajar. Tujuannya membantu meringankan pembayaran SPP maupun pembelian kebutuhan belajar lainnya. “Sedekah yang kami salurkan ini berasal dari hamba Allah. Kami doakan saudara kami yang bersedekah mendapat pahala, serta diberi ganti yang banyak dan barokah,” imbuh pria asal Cilacap, Jawa Tengah itu.

Sementara terkait penerima sedekah, Ust. Nasirin menyebut tidak memandang golongan maupun latar belakang ormas. Agar tepat sasaran, pihaknya bekerja sama dengan beberapa pihak. Di antaranya Ponpes dan MTs Tarbiyatul Islam di Dajan Peken, Tabanan; Pesantren An-Nur, Tunggal Sari, Tabanan, dan Yayasan Bhakti Mulia, Padangsambian, Denpasar. “Mari kita semua semangat bersedekah, karena dengan bersedekah hati dan rezeki kita dilapangkan,” tukas ayah lima anak itu.

 

Pendiri Ponpes dan MTs Tarbiyatul Islam, KH Rif’an menyampaikan terima kasih kepada LDII dan donatur yang sudah bersedekah pada santrinya. “Kami mendoakan, semoga yang sedekah diberikan keberkahan. Berkah hidupnya di dunia dan akhirat,” ujar mantan Ketua MUI Tabanan dua periode itu. Rif’an sendiri mengaku dekat dengan keluarga besar LDII Tabanan. Selama ini dia kerap mengisi tausiah dalam pengajian warga LDII. Saat Ramadan, Rif’an juga sering tarawih bersama warga LDII. “Ramadan berikutnya saya InsyaAllah siap kembali mengisi pengajian di LDII, asal tidak ada pandemi lho, ya,” kelakarnya. (jay)

 

 

Oleh: Rully Sapujagad (contributor) / Faqihu Sholih (editor)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram