Majelis Taklim Sabilul Muttaqin Surabaya Gelar Seminar Pra Nikah: Kunci Utama Menikah adalah Niat

Share to :
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Surabaya (27/6). Majelis Taklim Sabilul Muttaqin Kecamatan Surabaya Utara menggelar Talkshow mengenai Mental Health Pra Nikah sebagai motivasi bagi para generasi muda LDII dalam memasuki jenjang pernikahan dengan tema “Mewujudkan Generasi Penerus yang Dewasa dan Berwawasan untuk Persiapan Menuju Jenjang Pernikahan” pada Minggu (19/06) lalu.

Acara tersebut diikuti oleh 300 orang dengan pemateri, Dewan Penasihat LDII Surabaya Utara Samsul Huda, Guru Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Subulussalam Ust Abdul Basith dan Psikolog Joenistiah, M.Psi.

Dalam penuturannya Samsul menerangkan bahwa seseorang dikatakan siap menikah itu tidak ada ukuran yang paten tapi kunci yang pasti adalah niat. “Kalau tidak niat, meski usia sudah 30 tahun ya tidak menikah kalau tidak niat. Karena kalau di pemerintah seorang wanita boleh menikah minimal usia 19 tahun kalau laki-laki minimal usia 21 tahun,” ujarnya. Selain niat, menurutnya seseorang dikatakan siap menikah dapat dilihat dari sisi mentalnya, kesiapan mental menuju jenjang pernikahan itu sangat diperlukan. 

Joenistiah juga menambahkan bahwa supaya mental seseorang itu sehat maka fisiknya harus kuat dan tahan banting (tidak sakit-sakitan). Karena fisik dapat mempengaruhi mental. “Mental adalah cara pola pikir seseorang dalam menyelesaikan suatu permasalahan, Bagaimana dia menilai seseorang dan Bagaimana dia menilai seseorang. Kesehatan mental itu nanti akan di bawa ketika kita akan membentuk keluarga baru. Maka dari itu harus memiliki fisik yang kuat dan tidak lemah,” katanya.

Ust. Basith menambahkan dari sisi agama, bahwa tolak ukur seseorang itu dikatakan siap menikah adalah mampu. Mampu untuk memberikan nafkah kepada istrinya dan mampu bertanggung jawab. Namun, dari semua itu yang paling penting adalah disiapkan agamanya terlebih dahulu. Karena kalau seseorang itu yang disiapkan agamanya, maka dia pasti akan mendapat pasangan yang beragama juga. “Hakikinya pernikahan itu tujuannya adalah supaya terjaga agamanya. Orang kalau niat nikah tujuannya supaya agamanya terjaga, itu pasti dapat pertolongan. Jangan khawatir tidak ditolong oleh allah, karena pasti ditolong oleh allah dan itu sudah menjadi janjinya allah,” terang Basith. (ysy)

 

Oleh: Yessy Sy (contributor) / Noni Mudjiani (editor)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram