Malas Berdoa Wujud Sombong Kepada Allah SWT

Berdoa
Share to :
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Di tengah polemik kehidupan saat sekarang ini, baik dari segi ekonomi, kesehatan, pendidikan dan lain sebagainya mengharuskan kita lebih banyak berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Disaat sedang cemas-cemasnya akan Covid-19 kita diharuskan untuk terus berjuang demi kelangsungan kehidupan diri dan keluarga. Tapi terkadang kita manusia, makhluk ciptaan Allah paling sempurna suka lupa akan berdoa walau hanya 5 menit saja. Disibukkan akan duniawi, lalu kewajiban sebagai hambanya Allah teralihkan.         

Manusia adalah makhluk sosial, yang selalu membutuhkan orang lain. Manusia adalah makhluk hina yang diciptakan dari setetes mani yang bercampur dari laki-laki dan perempuan. Sebagaimana dalam QS. Al-Insan: 2, yang artinya, “Sesungguhnya kami Allah telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu kami jadikan dia mendengar dan melihat.” Lalu masihkah kita sombong, angkuh karena tidak berdoa kepada Allah? Apakah kebutuhan dunia dan akhirat sudah terpenuhi?

Doa adalah sesuatu yang lebih mulia disisi Allah. Sebagaimana dalam Hadist At-Tirmidzi, yang artinya, ”Tidak ada sesuatu yang lebih mulia bagi Allah Yang Maha Luhur daripada doa.” Mengapa doa mulia disisi Allah? Karena doa termasuk ibadah. Doa juga bisa menolak qodar, sebagaimana dalam Hadist Ibnu Majah No. 35, yang artinya, “Tidak ada yang bisa menambah pada umur kecuali kebaikan, tidak ada yang bisa menolak pada qodar kecuali doa …”

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. [Surat Ghafir (40) ayat 60]

Sudah sangat jelas bukan? Apakah kita masih juga bersikap ‘sok sibuk’ akan hiruk pikuk dunia yang sifatnya sementara ini? Padahal Allah-lah yang menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan, mematikan, memberi ganjaran bagi yang tidak taat atau yang melakukan larangan-Nya.

“Barang siapa yang tidak meminta kepada Allah maka Allah marah pada orang tersebut”, dalam Hadist At-Tirmidzi No. 267. Saat berdoa kita meminta akan banyak hal baik tentang keluarga, diri sendiri, lingkungan, dan tentunya memuji kepada Allah. Sedangkan mereka yang tidak berdoa maka Allah akan marah, bukan berarti Allah yang meminta manusia untuk berdoa, tapi manusialah yang membutuhkan Allah.

Munculkan pertanyaan ini dalam diri kita, apakah sudah cukup nikmat yang diberikan Allah? Apakah sudah cukup amalan untuk menghapus dosa yang telah dikerjakan sehingga tidak takut akan api nerakanya Allah? Apakah sudah tidak membutuhkan Allah lagi?

Berdoalah sebanyak yang engkau mampu, sempatkan dan longgarkan waktumu untuk berdoa. Tidak hanya dikala sempitmu, tapi juga saat luang mu. Ibarat belati, semakin diasah semakin tajam saat diperlukan. Semoga kita tidak termasuk dalam golongan orang yang sombong, yang mana tidak berdoa kepada Allah. Aamiin ya Rabbal’alamin.

Penulis : Ummi Salamah / LINES Sumbar

Image by Konevi from Pixabay

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram