Tidak Ada Surga Bagi yang Memutus Silaturrahim

Tidak Ada Surga Bagi yang Memutus Silaturrahim
Share to :
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Silaturrahim dan silaturrahmi merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mempererat hubungan baik sesama manusia. Menurut tinjauan bahasa Arab, Silaturrahim terdiri dari dua kata yaitu “shilah” (menyambung) dan “Rahim” (rahim wanita / kekeluargaan). Sehingga dapat diambil kesimpulan  silaturrahima adalah menjalin hubungan baik dengan kerabat, sanak saudara yang masih berhubungan darah dengan kita. Pada prakteknya orang yang selalu menyambung  silaturrahim akan mendapatkan pahala. Namun bagi orang yang memutus silaturrahim secara jelas Allah mengancam akan memasukan orang tersebut ke neraka.

Tejalinnya hubungan yang harmonis, panjangnya umur dan lapangnya pintu rezeki merupakan manfaat yang didapatkan bagi seseorang yang mempererat silaturrahim. Saling berkunjung, memberi hadiah, dan bertukar salam terutama pada momen Idul Fitri / Idul Adha dapat dimanfaatkan untuk menyambung silaturrahim.

Sayangnya masih banyak orang yang memilih-milih untuk melakukan silaturrahim terutama pada kerabat  bahkan dengan sengaja memutuskan silaturrahim. Banyak yang rela memutus silaturahim karena menganggap hal itu tidak penting. Mereka tidak saling menyapa bahkan sampai adu mulut dan adu fisik, karena hal kecil yang dibesar-besarkan menimbulkan pertengkaran. Egoisme masing-masing mereka yang tinggi sehingga enggan untuk mengalah dan meminta maaf terlebih dahulu. Padahal jelas dalam beberapa hadist nabi Muhammad SAW bersabda :

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ بُكَيْرٍ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ عُقَيْلٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَنَّ مُحَمَّدَ بْنَ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ قَالَ إِنَّ جُبَيْرَ بْنَ مُطْعِمٍ أَخْبَرَهُ

أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ

“Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Bukair telah menceritakan kepada kami Al Laits dari ‘Uqail dari Ibnu Syihab bahwa Muhammad bin Jubair bin Muth’im berkata; bahwa Jubair bin Muth’im telah mengabarkan kepadanya bahwa dia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang memutus  silaturrahim.” (HR. Bukhari : 5525).

حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ وَابْنُ أَبِي عُمَرَ قَالَا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ عَنْ أَبِيهِ

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ

قَالَ ابْنُ أَبِي عُمَرَ قَالَ سُفْيَانُ يَعْنِي قَاطِعَ رَحِمٍ

“Telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb dan Ibnu Abu ‘Umar keduanya berkata;. Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Muhammad bin Jubair bin Muth’im dari Bapaknya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak masuk surga orang yang memutuskan.” Ibnu Abu Umar berkata; Sufyan berkata; yaitu yang memutuskan Silaturrahim.’ (HR. Muslim : 4636).

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ عَنْ أَبِيهِ

يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعُ رَحِمٍ

“Telah menceritakan kepada Kami Musaddad, telah menceritakan kepada Kami Sufyan dari Az Zuhri dari Muhammad bin Jubair bin Muth’im dari ayahnya ia membawanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan hubungan kekerabatan.” (HR. Abu Daud : 1445).

حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عُمَرَ وَنَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ وَسَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالُوا حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ

قَالَ ابْنُ أَبِي عُمَرَ قَالَ سُفْيَانُ يَعْنِي قَاطِعَ رَحِمٍ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

“Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Umar dan Nashr bin Ali dan Sa’id bin Abdurrahman mereka berkata, Telah menceritakan kepada kami Sufyan dari Az Zuhri dari Muhammad bin Jubair bin Muth’im dari bapaknya ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak akan masuk surga seorang yang memutus (silaturrahim).” Ibnu Abu Umar berkata; Sufyan berkata, “Yaitu pemutus silaturrrahmi.” Abu Isa berkata; Ini adalah hadits hasan shahih.’’ (HR. Thirmidzi : 1832).

Jangan Sampai Kita Memutus Silaturrahim

Berdasarkan dalil di atas dapat disimpulkan bahwa hukum sesorang yang memutus silaturrahim yaitu Allah tidak akan memasukannya ke dalam surga dan Allah telah melaknat mereka yang sengaja memutusnya. fka

Penanggung Jawab Artikel :

  • Ust. H. Yulianto Nugroho / email : yuliantonugroho354@gmail.com
  • Ust. H. Noer Hidayatulloh (H. Arofah Almubarok)  / Email : h.noerhidayatulloh354@gmail.com

 

 

Ust. H. Yulianto Nugroho

Ust. H. Noer Hidayatulloh (H. Arofah Almubarok)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram