Tangerang (21/2). Pengurus PC LDII Kecamatan Solear kembali bersilaturrahim ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Solear pada Senin (17/2). Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara kedua lembaga dalam membangun sinergi keumatan.
Rombongan LDII yang dipimpin oleh Ketua PC LDII Solear, Ngadiyono diterima langsung oleh Ketua MUI Solear, KH Muslihat, beserta jajaran pengurus di ruang kerja Ketua MUI Kecamatan Solear, Tangerang. “Kami ingin selalu dekat dengan para ulama, khususnya pengurus MUI Solear. Dalam tahun ini, kami telah beberapa kali bersilaturrahim. Harapannya, komunikasi dan interaksi ini terus terjalin guna membangun umat bersama,” ujar Ngadiyono.
Dalam kesempatan ini, LDII menyerahkan kalender dan buku pedoman organisasi kepada MUI Solear. Selain itu, LDII juga mengungkapkan keinginannya untuk terus mendapatkan nasihat, doa, serta bimbingan dari MUI. “Kami adalah organisasi dakwah yang berupaya membina umat. LDII memiliki masjid, majelis taklim, dan sarana pendidikan lainnya. Namun, kami menyadari masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami berharap mendapatkan doa, nasihat, bahkan jika ada kekeliruan, kami siap menerima teguran dan bimbingan,” tambah Ngadiyono.
Pada pertemuan ini, LDII juga memberikan klarifikasi terkait beberapa isu yang berkembang, termasuk tuduhan mengenai ajaran eksklusif. Salah satu isu yang beredar adalah anggapan bahwa masjid LDII harus dipel setelah digunakan oleh warga di luar LDII. “Tudingan itu tidak benar. Sejak dulu hingga sekarang, isu seperti ini terus muncul. Kami tegaskan bahwa itu hanyalah anggapan keliru yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan,” kata Ngadiyono.
Menanggapi hal ini, Ketua MUI Solear, KH Muslihat, menyambut baik kunjungan tersebut dan menegaskan bahwa MUI selalu membuka diri untuk menerima silaturrahim dari berbagai pihak, termasuk lembaga masyarakat, mahasiswa, dan institusi lainnya. “MUI membuka diri seluas-luasnya untuk menerima silaturrahim, terutama dari sesama muslim. Kami siap membantu masyarakat yang ingin berkonsultasi tentang masalah keagamaan,” ujar KH Muslihat.
Lebih lanjut, ia mengingatkan pentingnya menjaga kondusivitas di tengah masyarakat. “Mari bersama-sama menjaga Solear tetap aman, nyaman, dan kondusif. Jangan sampai ada paham yang dianggap kontroversial dan meresahkan masyarakat,” pesan KH Muslihat.
Silaturrahim ini dihadiri oleh jajaran pengurus LDII Solear dan jajaran pengurus MUI Solear. Melalui pertemuan ini, kedua lembaga berharap dapat terus menjalin sinergi dalam membangun umat dan menjaga keharmonisan di Kecamatan Solear.
Oleh: Bung Pream (contributor) / Uyun Kusuma (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng