Pengajian Akbar Awal Tahun LDII Gandeng MUI Lubuk Basung

Share to :
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

MUI apresiasi semangat mengaji warga LDII

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengapresiasi semangat mengaji warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII). Hal ini disampaikan Ketua MUI Kecamatan Lubuk Basung Buya Irsyadul Ubad saat menghadiri Pengajian Awal Tahun PC LDII Kecamatan Lubuk Basung Kabupaten Agam yang digelar pada Jumat 12 Januari 2024.

Dirinya mengapresiasi semangat mengaji yang terus berkobar dan disaksikannya secara langsung dalam kegiatan tersebut.

“Jamaah pengajian LDII karena semua ikut mengaji ke mesjid termasuk anak bayi juga dibawa,” kata Buya Irsyadul.

Dirinya mengajak warga agar harus banyak bersyukur. Ia mencontohkan kalau ada hujan ya bersyukur jangan malah marah marah, apapun yang dikirimkan tuhan kita harus banyak bersyukur.

“Carilah jalannya syukur,” paparnya.

Buya Irsyadul juga mengajak agar manusia ingat lima perkara sebelum datangnya lima perkara.

‎اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَصِحتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

Artinya: “Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara, waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, dan hidupmu sebelum datang matimu.”

Buya juga menjelaskan agar jangan mau menjadi orang yang merugi karena miskin akan amalan di dunia. Malas beribadah dan sembrono dalam menjalankan kehidupan di dunia, padahal ini bekal yang akan dibawa menuju akhirat nanti.

Ia mengatakan bahwa semua umat islam merupakan manusia-manusia yang beruntung karena dapat menjadi orang yang beriman. Salah satu cara menjadi orang beriman adalah dengan belajar ilmu agama.

Dirinya mencontohkan air minum, seseorang tidak akan mengetahui kalau air itu bersih dan jernih. Kalau nggak tau ilmunya

Selain berilmu, ia mengajak agar menjadi orang yang gemar melakukan amal sholih. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah orang tua selalu mendidik anak-anak mereka untuk beramal soleh

‎ مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهٖ ۙوَمَنْ اَسَاۤءَ فَعَلَيْهَا

Barangsiapa mengerjakan kebajikan maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa berbuat jahat maka (dosanya) menjadi tanggungan dirinya sendiri
3 orang yang selalu nasehat pada kebenaran dan kesabaran

Dirinnya mengajak agar selalu nasehat pada kebenaran dengan metode kesabaran karena belum tentu orang yang diajak itu mau menerima ajakan kita sebab semua itu tergantung Allah yg menentukan.

Buya memberikan contoh Nabi Luth yang selalu mengajak pada istri dan anaknya beriman tapi ternyata mereka juga tidak mau beriman. Begitu juga Nabi Muhammd SAW walau dengan kelembutan hatinya dia pun juga tidak bisa mengajak iman pada pamannya.

“Hal ini menjadi pelajaran agar beramar makruf dengan baik, dengan sabar dan ikhlas. Mari kita perbanyak ilmu dan terus melakukan amal soleh mengajak manusia pada kebaikan dan menolak pada kemungkaran,” katanya

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram