Pengen Ketan Keju, Pengajian Menyenangkan Ala Remaja LDII Palembang

Share to :
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Palembang (1/3). Sudah tahu rasa ketan keju? Bahkan mungkin mau atau pengen ketan keju? Tapi jangan dulu berpikir ini soal makanan atau kuliner. Pengen Ketan Keju dalam hal ini adalah nama pengajian remaja LDII di Palembang.

Pengen Ketan Keju atau Pengajian Generus Kelompok Sukawinatan dengan Kelompok Plaju ini digelar di Masjid Baitul Izza Sukawinatan Palembang, pada Minggu (19/2) lalu. Jadi jangan berpikir ini soal kuliner apalagi kegiatan praktik memasak, tapi ini wujud kreativitas yang mendapatkan kebebasan untuk berekspresi dan berinovasi. Kebebasan berekspresi dalam balutan agama sehingga muncul gagasan berbeda dari kebiasaan pada umumnya.

Penamaan kegiatan pengajian sesuai dengan gaya remaja dengan tujuan lebih menarik dan kesan yang berbeda. Paduan ketan dan keju ibarat makanan tradisional yang diolah menjadi kuliner kekinian. Ketika perubahan peradaban terjadi dengan cepat di era digitalisasi dan teknologi yang menggeser budaya kehidupan, pemikiran yang inovatif dan kreatif sangat diperlukan untuk mengemas dakwah atau kegiatan pengajian agar lebih mudah diterima terutama bagi generasi penerus.

Tujuannya sederhana, walau zaman telah berubah namun akhlakul karimah dan ketaatan kepada sang pencipta harus terus meningkat. Ketua remaja LDII PAC Sukajaya Afan mengatakan, saat mereka bermusyawarah mempersiapkan acara pengajian, muncul ide untuk membuat nama Pengen Ketan Keju. Nama tidak biasa itu, tidak menjadi masalah, karena menurutnya yang penting adalah bagaimana kegiatan pengajian menjadi sebuah rutinitas yang digemari dan ditunggu-tunggu. Terbukti, kegiatan pengajian antara Kelompok Belajar Mengajar (KBM) dapat terselenggara secara rutin dan lancar.

Ada lebih dari 100 peserta yang mengikuti pengajian itu. Sebelumnya itu pengajian rutin biasa dan tidak ada nama atau tidak dikemas dengan materi-materi tambahan. Namun kemudian, pengajian itu dikemas menjadi lebih menarik dengan materi-materi tambahan. Selain mengkaji Alquran dan Alhadits, para pesera juga diberikan materi kemandirian, motivasi pengembangan bakat dan karakter dari psikolog dan materi kewirausahaan tentang usaha kuliner mie ayam.

“Tiap dua bulan sekali ada pengajian gabungan dan tiap KBM bergantian untuk menjadi tuan rumah, mudah-mudahan teman-teman semakin semangat mengaji dan pesertanya semakin banyak,” katanya.(taufiq/kim)

Oleh: Taufiq Akbar (contributor) / Noni Mudjiani (editor)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram