Ketua DPW LDII Sumatera Barat M Ari Sultoni, SH., MH. mengatakan ada 90 pengurus di tingkat DPW LDII Sumbar, LDII Kota dan Kabupaten yang akan mengikuti kegiatan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2020 secara daring.
“Pengurus LDII ini tersebar di 16 kota dan kabupaten di Sumbar mulai dari Kota Padang, Kota Padang Panjang, Kota Sawahlunto, Kota Bukittinggi, Kota Solok dan Kota Payakumbuh,” kata dia di Padang, Selasa.
Selanjutnya Kabupaten Agam, Limapuluh Kota, Dharmasraya, Sijunjung, Pesisir Selatan, Solok, Solok Selatan, Pasaman Barat, Tanah Datar dan Padang Pariaman.
“Setiap DPD Kota dan Kabupaten ada lima pengurus yang mengikuti dan untuk DPW 10 orang. Dalam pelaksanaan kita gelar dengan mengedepankan protokol COVID-19,” kata dia.
Ia menjelaskan Rapimnas ini akan dilaksanakan secara daring sesuai protokol kesehatan.
Menurut dia ada 482 titik secara yang mengikuti Rapimnas secara daring. Satu titik ada 5 sampai 10 orang
Ia menyebutkan Rapimnas LDII dihadiri kurang lebih akan dihadiri 34 DPW Provinsi dan 456 DPD kabupaten kota, dengan total peserta 2.500 orang.
Tema rapimnas kali ini adalah Kontribusi Berkelanjutan LDII untuk Indonesia Bangkit dan Maju” merupakan tindak lanjut hasil dari Rakernas LDII tahun 2018, yang menghasilkan program kerja delapan bidang pengabdian LDII untuk bangsa.
“Bidang itu adalah kebangsaan, pendidikan umum, pendidikan agama, teknologi dan kecerdasan buatan, kesehatan Herbal, ekonomi syariah, pertanian dan lingkungan hidup, dan energi terbarukan,” katanya
Dalam pendidikan agama, dakwah LDII tak hanya kepada masyarakat umumnya, namun juga menyentuh masyarakat marjinal seperti dakwah di penjara Nusa Kambangan dan Enrekang, serta masyarakat lain di daerah perbatasan, masyarakat penyandang kusta, dan pengajian tuna rungu.
“Di bidang pendidikan umum LDII membangun platform pondok karakter. Kami menekankan pembangunan moral,” kata dia.
Sebelumnya DPP LDII melakukan audiensi dengan Menteri Agama RI Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi untuk melaporkan persiapan Rapimnas yang akan digelar pada 19-20 Agustus 2020.
Ketua DPP LDII Chriswanto Santoso mengatakan Rapat Pimpinan Nasional LDII 2020 untuk memilih pelaksana tugas (Plt) ketua umum yang sedang kosong, usai Prof Abdullah Syam meninggal dunia pada Juli lalu.
Plt ketua umum nantinya akan diberi amanah untuk menggelar musyawarah nasional (Munas) dan melanjutkan program kerja DPP LDII sebelum munas.
Ia memaparkan kesiapan Rapimnas, yang sangat strategis bagi LDII.
“Keberlanjutan program LDII dalam membantu pemerintah dan kemajuan umat Islam, menjadi perhatian LDII dalam Rapimnas,” ujar Chriswanto.
Menurut dia pada tahun depan, DPP LDII akan mempersiapkan Musyawarah Nasional (Munas). Pejabat ketua umum yang akan terpilih mendapat kewenangan untuk bertindak atas nama organisasi secara penuh.
“Pada momen ini banyak muswil di daerah-daerah yang membutuhkan tanda tangan pejabat ketua umum yang legal. Kami sebelumnya mengundang Kementerian Kesehatan dalam webinar Ponpes Sehat. Dari webinar itu, kami dipandu soal protokol kesehatan untuk melaksanakan rapimnas,” ujarnya.
Sementara Menteri Agama RI Jenderal (Purn) Fachrul Razi mengajak Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) untuk mewujudkan moderasi beragama untuk menciptakan Indonesia yang kondusif dan maju.
Hal ini disampaikannya saat menerima pengurus DPP LDII yang melaporkan persiapan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) LDII yang akan digelar secara daring pada 19-20 Agustus 2020
Ia mengatakan membina umat adalah kewajiban bersama. “Maju mundurnya Indonesia pun sangat ditentukan oleh umat Islam karena merupakan umat terbesar di Indonesia,” ujar Fachrul Razi.
Untuk itu, lanjutnya moderasi dalam kehidupan beragama sangat diperlukan agar tercipta Indonesia yang kondusif dan maju.
Ia menilai moderasi beragama sudah masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah.
“Kami mengajak kawan-kawan agar moderat, bukan dalam agamanya. Namun cara berhubungan dengan teman-teman yang berbeda agama, atau agama yang sama namun pandangannya berbeda. Saya dengan senang hati akan membuka rapimnas LDII,” ujarnya.
Fachrul Razi juga meminta LDII untuk berpartisipasi dalam program pemerintah untuk meningkatkan jembatan kesetiakawanan antar masyarakat.
Contohnya, dirinya ingin meningkatkan kerukunan umat beragama dan Pendidikan di Papua. Rata rata pendidikan masyarakat di sana hanya sebatas tamatan SD sampai SMP, sementara yang maju adalah pendatang.
“Kami juga akan memberikan pembekalan kepada para penceramah agama khususnya di Papua, namun karena pandemi Covid-19, rencana kami tertunda dan terpenting ceramahnya itu mengutamakan keindonesiaan. Saya senang jika LDII menjadi bagian dari program ini,” ujar Fachrul Razi.
Kementerian Agama juga akan mengundang LDII dalam program juru dakwah atau da’i bersertifikat.
Rombongan DPP LDII disambut langsung oleh Fachrul Razi didampingi oleh Dirjen Bimas Islam, Prof. Kamaruddin Amin, Sesdirjen Bimas Islam Taher, dan Sesmenag Khoirul Huda Basyir. (Nanda Hady Mulya/LINES Sumbar)