Banjarmasin (4/2). Tingkatkan sinergi dan pererat silaturahmi, Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kalimantan Selatan beraudiensi dengan Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan. Pengurus DPW LDII Kalsel diterima langsung Kajati Kalsel Mukri didampingi Wakil Kajati Ahmad Yani, Asisten Intelijen Abdul Rahman, Kasi BB Sarief Hidayat dan Kepala TU Sonata Lukman.
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh keakraban itu Ketua DPW LDII Kalsel H.Dedi Supriatna menyampaikan delapan program LDII sebagai kontribusi untuk umat, bangsa dan negara. “Kebangsaan, dakwah, pendidikan, ekonomi syariah, kesehatan, pangan dan lingkungan hidup, teknologi, energi baru dan terbarukan” tuturnya.
Delapan program ini merupakan klaster bidang kontribusi yang menjadi amanah sekaligus acuan dalam kiprah LDII di seluruh nusantara, adapun pilihan atau penekanannya menyesuaikan dengan potensi dan kondisi daerah masing-masing. LDII, imbuh Dedi terus mempublikasi delapan program, harapannya bisa ditularkan seluas-luasnya kepada masyarakat sebagai kontribusi bangsa dan negara.
Dedi juga menyampaikan bahwa LDII sebagai sebuah organisasi masyarakat keagamaan memerlukan pembinaan dari institusi pemerintah serta sinergi program dengan berbagai pihak, termasuk Kejati Kalsel.
Pada kesempatan itu Kajati Mukri mengucapkan terimakasih atas kunjungan silaturrahim LDII ke Kejaksaan Tinggi Kalsel. Selanjutnya ia mengajak LDII bersama-sama menjaga kerukunan agar suasana tetap kondusif serta terus bersinergi dengan pemerintah serta ormas lain untuk keutuhan NKRI. “Perbedaan dalam paham keagamaan hendaknya dijaga agar tidak menimbulkan friksi satu sama lain. Sebagai seorang muslim sejati agar meluangkan waktu untuk membaca Al Quran dan sedapat mungkin tidak meninggalkan sholat wajib berjamaah,” ujar Mukri.
Hadir pula dalam audiensi ini antara lain Wakil Ketua H.Subandri, Sekretaris Budiono, Bendahara Nur Wangkit, H.Heru Sucipto, H.Jumari, H.Halim Hidayat dan Ust. Nanang Suryadi. (syd)
Oleh: Noer Alle (contributor) / rully kuswahyudi (editor)