SEMARANG — Ketua MUI Jawa Tengah KH Ahmad Daroji menitipkan pesan pada Rapat Kerja Wilayah DPW LDII Jawa Tengah untuk membahas pemberdayaan ekonomi umat dalam rangka memberantas kemiskinan di Indonesia khususnya Jawa Tengah.
Menurutnya sebab angka kemiskinan terus meningkat maka kelompok masyarakat ini butuh perhatian semua pihak wabilkhusus sesama umat muslim.
“Dengan kondisi ini, kita perlu menggerakan ekonomi umat dan menggugah semangat untuk bersedekah dan berzakat. Dari sisi ekonomi bisa mengantisipasi pinjol dan bank titil yang mulai marak ditengah-tangah masyarakat. Untuk itu kepada LDII, harapannya bisa membantu warga miskin agar tidak terjerat pinjol atau rentenir,” pesan Ahmad Daroji saat memberikan pembekalan Rapat Kerja Wilayah LDII Provinsi Jawa Tengah di Generus Nusantara Boarding School (GNBS) Brangsong, Kendal Jawa Tengah, Minggu (19/12/2021).
Menurutnya, langkah kongkrit saat ini sangat dibutuhkan, bukan hanya sekedar wacana, webinar dan FGD yang sebatas teori.
“Maka saya menantang LDII untuk berbuat nyata untuk sama-sama menggerakkan ekonomi umat sehingga mereka khususnya warga yang masih kekurangan bisa ada maisah (pendapatan) yang dijagakan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari,” ujarnya.
Kerjasama antar umat Islam, yang kuat rezekinya bisa membantu yang tidak cukup sehingga bisa memberi walau sedikit tapi bisa menjadi berkah yang mana prinsip tersebut kita kenal dengan istilah gotong royong.
Menanggapi tantangan ini, Ketua DPW LDII Jawa Tengah, Prof Singgih Tri Sulistiono mengaku telah mempersiapkan hal tersebut dan menurutnya telah digodok dan dimatangkan oleh Biro Pemberdayaan Ekonomi Kemasyarakatan.
“Kami segera merancang pemberdayaan ekonomi ini baik sektor kekuatannya sendiri, rektor riil namanya usaha bersama penjualan retail dan mengembangkan sektor lain seperti peternakan dengan melibatkan masyarakat miskin, kita sudah membuat PTnya dan langkah-langkah awal menyiapkan kandang dan sarprasnya.
Lebih lanjut, Singgih mengaku akan membuat percontohan desa binaan dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat yang memadukan sektor keuangan, sektor riil dan produksi sehingga bisa mengangkat ekonomi masyarakat berkemampuan rendah.
Sementara itu, AKBP Maulud Kasubdit Polmas Dirbinmas Polda Jateng menambahkan dalam rakerwil ini, LDII bisa membuat program untuk bersama untuk memberantas kemiskinan.
Dengan cara kerjasama antar organisasi guna menggerakkan ekonomi umat agar bersama-sama melawan kemiskinan sehingga bisa meminimalisir gangguan kamtibmas.
Sebelumnya, Ketua DPP LDII bidang hubungan antar lembaga dan internasional yang juga Ketua DPW LDII Jawa Tengah, Prof Dr Singgih Tri Sulistiono saat membuka Rakerwil menjelaskan ada 70 pengurus DPW LDII Jawa Tengah yang ikut dalam acara ini.
Menurutnya raker ini memiliki tujuan utama menyusun rencana kerja 2022 mendatang. Adapun konsep LDII membangun sinergi, yang dimaksudkan adalah sebagai lembaga dakwah dengan strategi yaitu mengedepankan aspek silaturahim.
Selain itu, LDII juga mnegusung semangat silaturahmi menuju Tahun Toleransi di Tahun 2022. Dengan silaturahmi yang dimulai perkenalan kemudian saling memahami hingga saling membantu dan menjamin kehidupan bernegara, akan menjadi pedoman dan semangat di tahun 2022 mendatang.
Maka dalam raker kali ini kita mengambil tema “LDII membanguan sinergi untuk Indonesia yang aman dan sejahtera”.
“Sebagai lembaga dakwah yang membawa barang yang mulia yaitu ajaran Alquran dan Hadist kalau membawanya dengan cara yang tidak mulia maka membuat hal tidak baik.
Maka diperlukan komunikasi yang baik dan dibawakan dengan santun dan tidak menyakiti orang lain. Ibarat pepatah Jawa bila memberikan nasihat itu seperti pahitnya madu, padahal kita tahu madu itu sangat manis.
Dikatakan aspek silaturahmi sangat penting apalagi di masa euforia politik yang menimbulkan konflik perpecahan.
“Salah satu kuncinya dengan mengembangkan silaturahim sehingga bisa menghidari segala persoalan yang ada,” ujarnya.
Ditambahkan Singgih, menyongsong tahun toleransi tahun 2022 dengan slogan sinergi kerjasama dari saling mengenal hingga membantu maka menjadi prinsip LDII dalam menyusun program kerja di tahun 2022.
“Seperti kita tahu toleransi sudah ada sejak lama, meski ada keraguan namun kunci kesatuan bangsa adalah toleransi dengan saling menghargai dan kesabaran. LDII mendukung pemerintah mencanangkan tahun toleransi agar menciptakan Indonesia yang aman dan sejahtera,” harapnya. (*)