Cakrawala masih saja belum menampakkan warna kebiruannya. Apalagi penyebabnya kalau bukan kabut asap, kabut kiriman ini masih menyelimuti beberapa daerah di Sumatera Barat. Dampak terhadap kesehatan berupa meningkatnya penderita Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA) di beberapa pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di Padang. Di Pariaman pun juga demikian, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Pariaman penderita Infeksi Saluran Pernapasan Atas ‘ISPA’ meningkat hingga 200 persen.
Sebenarnya, seberapa bahayakah kabut asap ini?. Apakah tindakan pencegahan yang kita lakukan selama ini sudah benar?. Mari kita pahami lagi secara mendalam informasi terkait kabut asap yang sudah akrab dengan kehidupan saat ini. dr. Dona Mirsa Putri menerangkan tentang fenomena kabut asap dan dampak nyata bagi kesehatan.
Menurutnya kabut asap sangat berbahaya, tidak hanya terhadap saluran pernapasan namun juga dapat memperberat penyakit yang lain. Terkait hal ini Kementrian Kesehatan sudah membuat suatu rumusan yaitu sebagai berikut:
Dari informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa bahaya kabut asap yaitu menimbulkan infeksi saluran pernapasan dan memperberat penyakit seperti jantung dan asma. Namun hal ini juga terkait dengan seberapa besar udara tersebut tercemar oleh kabut dan durasi paparannya. Tindakan pencegahan juga disesuaikan dengan tingkat pencemaran, secara umum seperti menggunakan masker.
“Namun masker yang banyak digunakan di masyarakat adalah masker bedah. Penggunaan masker bedah (surgical mask) pada kasus kebakaran hutan memiliki manfaat untuk mengurangi pajanan masuknya partikel ke dalam saluran napas . Berdasarkan penelitian / literatur masker bedah didesain untuk menyaring partikel yang besar tetapi tidak untuk partikel yang kecil, sekitar 60-70% partikel masih dapat masuk ke saluran napas,”ungkap dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas ini.
Masker N95Dikatakannya bahwa masker N95 merupakan masker yang cukup baik karena dapat menghalangi 95% partikel yang masuk (terutama PM10). “Akan tetapi penggunaan masker N95 mempunyai keterbatasan berupa ketidaknyamanan penggunaannya dan penggunaannya terbatas maksimal hanya 8 jam (disposable),”tutupnya. (ash)