Sidang Isbat, Pemerintah Tetapkan Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah Senin 17 Juni 2024

Share to :
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Jakarta (7/6). Pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Adha 1445 H jatuh pada Senin 17 Juni 2024. Keputusan tersebut berdasarkan penetapan awal Zulhijjah dalam sidang isbat yang digelar pada Jumat (7/6) oleh Kementerian Agama.

“Berdasarkan kesepakatan bersama menimbang hasil hisab dan pengamatan hilal bahwa 1 Zulhijjah tahun 1445 H jatuh pada hari Sabtu 8 juni 2024. Sehingga Idul Adha jatuh pada Senin 17 juni 2024,” ucap Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki, dalam konferensi pers.

Menurut Saiful, dalam menentukan awal bulan Qamariyah, khususnya Ramadhan, Syawal, dan Zulhijjah, Kemenag mengikuti dua metode, yakni hisab dan rukyat, “Kami menggunakan dua  metode dalam menentukan awal Hijriyah yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain karena saling melengkapi. Metode hisab bersifat informatif dan metode rukyat yang sifatnya konfirmatif,” ujarnya

Pnetapan awal Zulhijjah dalam sidang isbat tersebut didasarkan pada dua hal, “Pertama, kita telah mendengar paparan Tim Hisab Rukyat Kemenag yang menyatakan tinggi hilal di seluruh Indonesia di berada di atas ufuk dengan ketinggian antara  7 ° 15,28’ hingga 10° 41, 49’, dengan sudut elongasi 11 ° 34,83’ sampai 13° 14,47’, “ jelasnya.

Dengan demikian posisi hilal sudah memenuhi visibilitas hilal berdasarkan ketentuan Menteri Agama Malaysia, Brunei Darussalam, Indonesia, dan Singapura (MABIMS), dengan kriteria ketinggian hilal minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.

Kedua, Kemenag telah menurunkan Tim Rukyatul Hilal di 114 titik di seluruh Indonesia. Mereka akan melaporkan hasil rukyatul hilal yang juga menjadi pertimbangan dalam sidang isbat menentukan 1 Zulhijjah 1445 H, “Sudah masuk laporan dari petugas rukyat di berbagai daerah yang telah melaksanakan pemantauan hilal dan mengkonfirmasi bahwa hilal terlihat di beberapa titik,” tambahnya.

Sidang isbat awal Zulhijah 1445 H yang digelar di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kemenag ini dihadiri perwakilan Mahkamah Agung, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Komisi VIII DPR RI, Majelis Ulama Indonesia, Duta Besar negara sahabat, serta sejumlah ormas Islam, termasuk LDII.

Saat menghadiri sidang isbat, Anggota Tim Rukyatul Hilal DPP LDII, Teddy Suratmadji mengungkapkan Tim Rukyatul Hilal LDII melakukan pengamatan hilal di 75 titik di berbagai daerah di Indonesia, “Saat ini kami menghadiri undangan untuk mengikuti sidang isbat di Kemenag. Sementara LDII sendiri melakukan pemantauan hilal di sejumlah daerah di berbagai daerah di Indonesia,” ucapnya.

Dipadang, Ketua DPW LDII Provinsi Sumatera Barat H. Afrizal Yaman mengatakan, ia menugaskan Pengurus DPW LDII untuk menghadiri undangan Rukyatul Hilal yang diselenggarakan di Gedung Kebudayaan Padang (7/6), “Dari informasi rekan-rekan yang turun melakukan pengamatan di lapangan, memang sulit untuk dapat melihat hilal, sebab cuaca yang kurang bersahabat dan hujan gerimis mulai turun di sebagian wilayah di Kota Padang.” Ucapnya.

Menurut afrizal, tim rukyat yang turun sudah berupaya semaksimal mungkin dengan tetap menjalankan SOP yang berlaku, hasilnya akan menjadi laporan DPW LDII Sumbar ke DPP LDII.

“Titik pengamatan di Kota Padang ini merupakan satu dari sekian banyak titik pengamatan LDII se Indonesia, yang merupakan kerjasama beberapa Ormas, Universitas dan Instansi terkait.” lanjutnya. 

Ia menambahkan, hasil keputusan sidang Isbat supaya dilihat sebagai nilai persatuan dan kerukunan dalam keberagaman, sehingga masyarakat muslim dapat merasakan hikmah dari kebaikan yang akan dituai di bulan Zulhijjah ini. (Lines)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram