SAWAHLUNTO (29/3) – LDII. Menindak lanjuti kegiatan yang telah dilakukan oleh DPW LDII Sumatera Barat bulan Februari lalu, yaitu Diklat Jurnalistik dan ICT yang dilakukan di Kota Padang. Kini DPW LDII Sumatera Barat melakukan followup perkembangan website dakwah di setiap kota/kabupaten di Sumatera Barat. Kegiatan ini merupakan salah satu program DPW LDII Sumatera Barat. Maka dari itu untuk merealisasikan program-programnya DPW LDII Sumatera Barat mengadakan Sosialisasi Jurnalistik dan ICT di Kota Sawahlunto.
Masjid Usawatun Hasanah yang beralamat di Jln. R.A. Kartini, Kel. Aur Mulyo, Kec Lembah Segar, Sawahlunto menjadi tempat perhelatan kegitan sosialisasi ini. Kegitan ini dilaksanakan pada hari Minggu Tanggal 29 Maret 2015. Kegiatan ini dihadiri oleh pengurus DPD Kota/Kabupaten Solok, Kab. Solok, Sawahlunto, Dharmasraya dan Sijunjung serta mendatangkan tim-tim ICT yang dimilki oleh masing-masing DPD Kota/Kabupaten.
Media sosial merupakan suatu trend yang nyata dalam perkembangan tekhnologi pada saat ini. Penggunaan yang praktis serta memiliki daya tarik yang tinggi yang menjadikan media sosial sebagai teman dalam kehidupan. Itulah fakta yang terjadi pada saat ini.
Kehadiran media sosial yang memiliki bentuk yang beraneka ragam tentunya memilki efek yang positif dan negatif. Dengan menyikapi perkembangan ini Pengurus DPW LDII Sumatera Barat berupaya mengikuti alur perkembangan tekhnologi pada saat ini, dengan cara mengsinergikan antara media sosial dengan dakwah.
Tidak selamanya berdakwah harus diatas mimbar, inilah revolusi yang dilakukan oleh DPW LDII Sumatera Barat dalam penyampaian dakwahnya. Pada acara ini Pengurus DPW menuntut para peserta bukan hanya memiliki kemampuan dalam bicara tapi juga kemampuan dan gagasan dalam menulis serta mempublikasikannya ke media masa khususnya mempublikasikan pada website-website yang dimiliki oleh setiap Kota/Kabupaten.
Acara ini dibuka oleh Wakil Ketua DPW LDII Sumatera Barat, Ir. H. Gustav. Gustav menyampaikan perkembangan tekhnologi menuntut kita untuk beradaptasi dan mengikuti perkembangan tersebut sehingga kita tidak tertinggal.
“Kita semua telah diberikan wadah oleh DPW berupa website-website untuk berdakwah, maka dari itu mari kita bersama-sama memanfaatkan wadah tersebut dan mengkolaborasikan dengan dakwah, karena penyampaian dakwah melalui media sosial atau internet tidak memberikan batasan sedikitpun, karena tulisan kita dapat dilihat dimanapun dan kapanpun oleh semua orang”. Ujar Gustav.
Gustav menyampaikan, dalam firman Allah Surat Ali-Imran : 104 yaitu “Dan hendakklah ada di antaramu segolongan umat yang mengajak (manusia) kepada kebaikan, menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” dan Kalian adalah sebaik-baik umat yang di lahirkan bagi manusia, kalian menyuruh (berbuat) kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran dan kalian beriman kepada Allah.” (Q.S. Ali-Imran: 110).
Pemberian motivasi tidak lepas dalam kegiatan ini, motivasi diberikan kepada para peserta agar lebih bersemangat dalam mengembangkan websitenya. Anton Iqmal yang merupakan salah satu kordinator TM ICT LDII Provinsi Sumatera Barat memberikan motivasi berupa ajakan dan memberikan sugesti kepada para peserta agar lebih bersungguh-sungguh dan memahami konsep dan ilmu yang akan disampaikan.
Salah satu pengurus Wakil Sekretaris DPW LDII Sumbar, Mario Sofia Nasution, sekaligus anggota TIM ICT LDII Sumatera Barat dan wartawan di posmetro padang berbagi ilmu kepada para peserta sosialisasi mengenai “Cara menulis berita yang baik”.
Mario menyampaikan tidak semua berita dapat dipublikasikan di media, sebuah berita harus memenuhi standar dan karakteristik yang dikenal dengan “nilai-nilai berita”. “Suatu berita harus memiliki nilai-nilai yang sangat penting, yaitu : cepat, nyata, penting dan menarik”. Ujar Mario.
Mario mengingatkan kepada para peserta bahwa, dalam suatu berita harus terdapat unsur-unsur penting, yaitu 5W+1H. 5W+1H yang terdiri dari, What (apa yang terjadi), Where (dimana terjadinya), When (kapan kejadian itu terjadi), Who (siapa yang terlibat), Why (kenapa bisa terjadi) dan How (bagaimana itu bisa terjadi).
“Seorang Jurnalis harus tahu etika dalam menulis berita, yaitu : Yang Pertama, Objektif. Maksudnya sebuah berita yang dituliskan harus sesuai dengan fakta dan seorang jurnalis tidak boleh melibatkan kepentingan pribadi dan pandangan subyektif atas peristiwa. Yang Kedua, Cover Both Side. Maksudnya seorang wartawan harus menceritakan seluruh kejadian yang terjadi dan pihak-pihak yang terlibat dalam suatu peristiwa”. Ujar Mario.
Acara terakhir yaitu diskusi mengenai kendala-kendala dalam menulis berita yang dipimpin oleh TIM ICT Sumatera Barat, Agung Novrianto. “Jika terkendala dalam menulis dan tidak tahu bagaimana cara menulis, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan cara Mengamati tulisan-tulisan orang lain media cetak atau elektronik. Tiru, bagaimana cara mereka menyampaikan dan yang terkakhir adalah Modifikasi berita tersebut, tentunya jangan copy-paste karena hal tersebut melanggar hak cipta seseorang”. Ujar Agung.
Agung menyampaikan sebuah Foto merupakan bukti nyata suatu kejadian. Maka foto sangat penting dan harus dimuat dalam sebuah berita. Agung berpesan kepada TIM ICT, bahwa setiap website yang dimiliki masing-masing DPD LDII di Kota/Kabupaten harus menampilkan logo LDII. Karena logo LDII merupakan symbol dan identitas organisasi kita.
Para pemateri dan pengurus DPW berpesan, jangan pernah berhenti untuk bertanya kepada kami tentang apa-apa saja yang menjadi kendala. Mari bersama membangun generasi yang cerdas dan professional religius. (agl)